Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Jokowi ke Ruang Sidang Kabinet, SBY Pamer Google Earth

Kompas.com - 19/10/2014, 17:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membawa presiden terpilih Joko Widodo bersama Ketua Deputi Transisi Rini Soemarno mengelilingi Kompleks Istana Kepresidenan, Minggu (19/10/2014) sore.

Salah satu ruangan yang ditunjukkan adalah ruang sidang kabinet paripurna yang berada di lantai 2 gedung kantor presiden. Di situ, SBY berusaha memamerkan teknologi Google Earth yang kerap digunakan untuk mengetahui lokasi bencana.

"Ini biasa kami mengadakan rapat paripurna. Juga bisa ditampilkan peta Indonesia," ujar SBY. "Operator, ada operator? Bisa tampilkan peta Indonesia?" lanjut SBY.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menjawab bahwa tidak ada operator pada saat ini. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung pun berinisiatif menjadi pemandu dadakan.

"Jadi Pak Jokowi dan Bu Rini, ini bisa pasang peta Indonesia dari situ (proyektor di bagian bawah meja sidang), akan muncul peta Indonesia. Kalau ada bencana, atau kejadian, bisa ditentukan posisinya di mana, pakai Google Earth," imbuh SBY.

Jokowi pun terlihat hanya menganggukkan kepala dan tersenyum, tanpa kata. Sementara Rini dan Chairul Tanjung tampak akrab, terlihat saling melempar canda dan tawa.

Setelah menyambangi ruang sidang kabinet paripurna, SBY kemudian mengajak Jokowi yang ditemani Rini dan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto menuju ruang berikutnya, yaitu ruang sidang kabinet terbatas.

Sesudah itu, rombongan keluar dari kantor presiden. Mereka lalu berjalan kaki menuju ke Istana Negara. Di sini, mereka melanjutkan perkenalan lingkungan Istana ke taman di tengah yang berada di antara Istana Merdeka dan Istana Negara.

Kegiatan berkeliling Istana ini merupakan rencana dari Presiden SBY. Pada Senin (20/10/2014), SBY akan meyerahkan tampuk kekuasaannya kepada Jokowi yang akan dilantik sebagai presiden ketujuh Indonesia. Jokowi pun berencana menghuni Istana Kepresidenan setelah resmi menjadi orang nomor satu negeri ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com