Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Layanan, BPJS Luncurkan Sistem "Finger Print"

Kompas.com - 14/10/2014, 21:23 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meresmikan peluncuran aplikasi finger print untuk meningkatkan layanan jaminan kesehatan bagi peserta BPJS. Ditargetkan, tahun ini para peserta BPJS sudah dapat menggunakan perangkat teknologi tersebut.

"Layanan ini untuk mempermudah pelayanan admisnistrasi rumah sakit bagi peserta BPJS," ujar Direktur Utama BPJS Fachmi Idris, saat membuka peresmian layanan finger print, di Gedung BPJS, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2014).

Peresmian layanan finger print tersebut secara resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam peresmian itu, SBY didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

"Aplikasi IT (teknologi informasi) sangat penting, sebentar lagi kita masuk Indonesia open society, maka tepat BPJS menggunakan kemajuan teknologi, agar lebih presisi dan meningkatkan pelayanan. BPJS harus makin baik, terjangkau, mudah, dan cepat," ujar SBY, saat memberikan pidato singkat di Gedung BPJS.

Beberapa kelebihan penggunaan finger print, menurut Fachmi, di antaranya akan memudahkan dan mempercepat proses administrasi pasien di loket pendaftaran rumah sakit. Pasien BPJS nantinya tak perlu lagi membawa kartu peserta saat ingin berobat. Pasien cukup menempelkan sidik jari pada alat tersebut, dan secara otomatis data pasien akan tertera di dalam komputer.

Sebagai informasi, layanan finger print akan terkoneksi secara otomatis dengan data identitas peserta BPJS. Untuk itu, BPJS bekerja sama dengan Kemendagri dalam mengoneksikan e-KTP dan aplikasi finger print.

Meski alat tersebut ditargetkan dapat digunakan pada tahun ini, General Manager Strategi Perencanaan dan Pengembangan IT BPJS Siswandi mengatakan, BPJS masih menunggu diberikannya sertifikasi oleh Kementerian Perindustrian terhadap perusahaan pembuat alat finger print.

"Kami masih uji coba. Harus ada izin dari Kemenperin terhadap pabrikan yang membuat alat itu," kata Siswandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com