JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR RI Setya Novanto menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyayangkan pemberitaan media massa yang kerap memelintir pernyataan dari kubu Koalisi Merah Putih. Ia memastikan tidak ada rencana yang dirancang oleh Koalisi Merah Putih di parlemen untuk menjegal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Beberapa waktu lalu, kita ada kumpul-kumpul, ya. Ada Pak Aburizal, Pak Prabowo, Pak Hatta Rajasa. Mereka menyampaikan mereka ini bersama-sama mendukung pemerintah yang baik, jika memang baik," ujar Setya.
Dalam pertemuan itu, Setya sempat bertanya kepada Prabowo soal pernyataan Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, yang menyebutkan bahwa ada harga yang harus dibayar oleh Jokowi karena meninggalkan DKI Jakarta dan maju sebagai calon presiden.
"Dia (Prabowo) bilang, 'Itulah, pernyataan kita itu sering dipelintir. Mas (Setya) kan dengar sendiri kalau Pak Hashim itu selalu bilang ingin pemerintah yang kuat,'" ujar Setya menceritakan perbincangannya dengan Prabowo.
Menurut Setya, Prabowo memintanya untuk menyebarkan berita klarifikasi pernyataan Hashim kepada wartawan. Hashim pun telah membantah adanya rencana untuk menjegal laju pemerintahan Jokowi. Ia menilai pernyataannya di media asing telah dipelintir oleh sejumlah media nasional.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa ada harga yang harus dibayar presiden terpilih Joko Widodo atas langkahnya "meninggalkan Jakarta" dan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden. Dalam artikel yang ditayangkan situs web The Wall Street Journal, Hashim menganggap langkah Jokowi itu sebagai "personal betrayal". "Ada harga yang harus dibayar," kata Hashim. (Baca: Hashim Sebut Ada Harga yang Harus Dibayar Jokowi atas Pencapresannya).
Ia menyatakan, Koalisi Merah Putih yang menguasai parlemen akan menjadi oposisi aktif dan konstruktif dalam mengawal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Menurut Hashim, Prabowo kini aktif terlibat dalam membangun dan memimpin koalisi di parlemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.