Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Ini, Nazaruddin Sebut Ibas Terlibat Proyek "Offshore" Bersama Sutan Bhatoegana

Kompas.com - 10/10/2014, 18:48 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengungkapkan lebih jauh dugaan keterlibatan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam proyek di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Ia menyebut Ibas terlibat proyek pembangunan anjungan lepas pantai (offshore) bersama dengan mantan Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Sutan Bhatoegana.

"Proyek di SKK Migas, pembangunan offshore, lepas pantai. Beberapa Komisi VII, Sutan Bhatoegana," kata Nazaruddin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (10/10/2014), seusai diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek wisma atlet SEA Games.

Menurut Nazaruddin, Sutan pernah dimarahi Ibas dan diminta mundur dari tender proyek di SKK Migas. Proyek ini diperebutkan PT Timas Suplindo (perusahaan yang diduga milik Sutan) dan PT Saipem.

"Sutan pernah dimarahi Mas Ibas, suruh mundur di kasus PT Saipem yang dimenangkan Mas Ibas," ujar Nazaruddin.

Dalam persidangan kasus suap SKK Migas dengan terdakwa Rudi Rubiandini, nama Ibas pernah disebut. Ibas disebut dekat dengan Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala Deni Karmaina yang mengikuti tender proyek di SKK Migas.

Nama Ibas ketika itu disebut oleh pengacara Rudi, Rusdi A Bakar, saat mengajukan pertanyaan kepada saksi Gerhard Maarten Rumeser, tenaga ahli bidang operasi di SKK Migas. Menurut berita acara pemeriksaan (BAP) Gerhard, kata Rusdi, ada yang menyebut Deni sebagai teman sekolah Ibas.

Atas pertanyaan itu, Gerhard membenarkannya. Gerhard juga membenarkan bahwa Deni berupaya agar PT Saipem yang dikawalnya dimenangkan dalam tender proyek offshore Chevron di SKK Migas.

Pihak Deni, menurut Gerhard, berharap agar PT Timas yang dibawa Sutan Bhatoegana kalah tender. Saat memasuki gedung KPK pada pagi tadi, Nazaruddin menyebut bahwa Ibas menerima uang dari banyak proyek, termasuk proyek SKK Migas dan wisma atlet.

Menurut dia, nilai uang yang diterima Ibas dari beberapa proyek tersebut mencapai jutaan dollar AS.

Sebelumnya, Nazaruddin juga mengaku sudah menyampaikan kepada tim penyidik mengenai aliran uang terkait Ibas tersebut. Nazar mengaku telah menyampaikan secara detail mengenai lokasi ketika Ibas menerima uang terkait proyek wisma atlet. (Baca: Nazaruddin Sebut Ibas Juga Terima 450.000 Dollar AS Terkait Wisma Atlet)

Dia juga menuding Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menerima uang miliaran rupiah terkait wisma atlet SEA Games Palembang.

Mengenai tudingan Nazaruddin terhadap Ibas, Sekretaris DPP Partai Demokrat Farhan Effendy membantahnya. Dia menyebut omongan Nazaruddin ngawur alias tidak bisa dipercaya. Farhan juga mengira KPK paham bahwa ucapan Nazaruddin hanya untuk kepentingan politiknya.

"Itu omongannya orang ngelantur, ngaco. Memfitnah orang kok tak henti-henti. Mungkin Nazaruddin lelah merasai nasibnya dipenjara. Mungkin juga dia kecewa dengan keadaan dan nasib yang menimpanya sehingga membual semaunya. Tidak ada petir dan hujan, tiba-tiba mengobral komentar semau-maunya," kata Effendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com