Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Indonesia: Kembalikan Kedaulatan Rakyat

Kompas.com - 09/10/2014, 10:28 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Setelah menyoroti soal pemilihan presiden beberapa waktu lalu, kalangan ilmuwan Indonesia dari berbagai perguruan tinggi kembali mengeluarkan seruan moral mengenai penyelenggaraan negara agar berjalan tetap demokratis dengan mengembalikan kedaulatan kepada rakyat.

"Kita lahir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Oleh karena itu, kedaulatan rakyat menjadi roh, spirit, dan sendi kehidupan bangsa ini," demikian antara lain bunyi seruan moral ilmuwan Indonesia yang dimotori Ketua Program Pascasarjana Interdisiplin UI Prof Dr Sulistyowati Irianto Soewarno MA di Jakarta, Kamis (9/10/2014), seperti dikutip Antara.

Sejumlah ilmuwan lain yang bergabung dalam seruan moral itu antara lain Dekan Fakultas Kedokteran UI Dr Ratna Sitompul dan Dr Karlina Supelli dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

Para ilmuwan atas nama "Aliansi Ilmuwan Indonesia untuk Bangsa" ingin memastikan bahwa penyelenggaraan negara dan tata kehidupan antarwarga ditegakkan atas dasar konstitusi dan nilai-nilai luhur Pancasila.

Mereka menyikapi bahwa perkembangan politik belakangan ini mengkhawatirkan dan sudah berdampak pada merosotnya kepercayaan publik di dalam maupun di luar negeri dan berpengaruh pada dunia ekonomi.

Beberapa waktu lalu, saat proses penghitungan suara Pilpres 2014 terjadi perbedaan di berbagai hasil hitung cepat, kalangan ilmuwan juga menyampaikan seruan moral untuk menghindari "perpecahan" bangsa lantaran antarpendukung capres dan cawapres saling mengklaim kemenangan.

Menurut Sulistyowati, kontribusi kepada masyarakat terutama dalam peristiwa dan masalah mendasar bangsa adalah kewajiban dan tanggung jawab ilmuwan, peneliti, pekerja akademik di lembaga pemerintah dan nonpemerintah, melalui kerja akademik dan metode ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami bersikap demi kesinambungan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sehat serta terbangunnya peradaban kemanusiaan Indonesia masa depan," katanya.

Para ilmuwan bersama publik, katanya, berharap proses pengambilan kebijakan politik yang diputuskan para elite lebih mementingkan bangsa dan masa depannya ketimbang kepentingan kelompok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com