Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar, Dokumen Skenario Aburizal Bakrie Kalahkan Koalisi Jokowi-JK di MPR

Kompas.com - 07/10/2014, 17:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah dokumen beredar di kalangan wartawan, Selasa (7/10/2014). Dokumen itu berisi strategi yang akan dilakukan Partai Golkar dalam pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Pemilihan pimpinan MPR akan dilakukan pada hari ini. Sidang paripurna yang berlangsung sejak pagi tadi penuh dengan dinamika karena adanya perbedaan pendapat antara DPD, koalisi Jokowi-JK, dan Koalisi Merah Putih terkait calon pimpinan MPR yang diajukan DPD.

Dokumen itu berjudul "Arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar". Berikut isi lengkapnya:

1. Keputusan DPD yang memutuskan bahwa yang dicalonkan hanya satu orang tidak berlaku untuk MPR.

2. Tata tertib (tatib) MPR pasal 21 ayat 1 dan surat edaran dari Sekjen MPR tentang bakal calon pimpinan MPR berasal dari fraksi dan kelompok DPD yang disampaikan dalam rapat paripurna MPR dianggap melanggar UU MD3 sehingga tatib tersebut harus dibicarakan ulang. Kita arahkan ke voting tata tertib. Akibat dari itu, pelantikan presiden dipimpin oleh pimpinan sementara MPR. Jadi, kita tidak boleh setuju pada tatib MPR.

3. Jika pada sidang tentang voting kita kalah, pada sidang berikutnya terjadi pemilihan, maka KMP terpaksa akan mengusulkan (perwakilan) Fraksi Partai Demokrat sebagai ketua. Wakil ketua dari F-PG, F-PAN, F-PKS, dan Oesman Sapta Odang (OSO). Jika dari pihak KMP itu OSO sebagai wakil ketua, maka itu karena dari KIH mengusulkan OSO sebagai ketua.

4. Tatib MPR tentang cara pemilihan bakal calon MPR dari unsur DPD ayat 9 menjelaskan, "Dalam hal kesembilan orang bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat 8 tidak dapat ditindaklanjuti dalam rapat dengan fraksi-fraksi di MPR, sidang pleno kelompok DPD memilih tiga orang yang disusun berdasarkan prioritas peolehan suara, sedangkan 3 orang yang sudah terpilih adalah OSO 67 suara, Ahmad Muqowan 14 suara, dan AM Fatwa 14 suara. Dengan demikian, kata "prioritas" dalam ayat 9 tersebut bisa dimaknai bahwa fraksi-fraksi MPR memilih bebas 1 di antara 3 orang tersebut.

5. Perhitungan sementara KIH plus dengan OSO akan mendapatkan suara 327 suara vs KMP plus dengan AM Fatwa 322 suara.

6. Syarat kemenangan, kita harus mengambil 28 suara yang berasal dari Partai Golkar serta minimal mengambil 22 orang dari unsur DPD lainnya yang berafiliasi dengan Partai Golkar. Jadi, total 50 suara.

Belum ada konfirmasi apakah selebaran ini benar merupakan arahan dari Aburizal. Namun, politisi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa, menyambut baik instruksi itu. Menurut dia, memang ada dorongan dari Koalisi Merah Putih untuk merombak tata tertib MPR dan DPD sebelum pemilihan dilakukan.

Sebelumnya, Koalisi Merah Putih menolak pencalonan tunggal Oesman Sapta Odang sebagai pimpinan DPR. KMP menghendaki nama lain di luar Oesman Sapta. Dua nama yang dilirik adalah AM Fatwa dan Ahmad Muqowam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com