Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono Setelah Tidak Jadi Wakil Presiden

Kompas.com - 07/10/2014, 14:00 WIB


KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono menjadi dosen atau pengajar di Universitas Gadjah Mada sejak tahun 1973. Saat menapaki karier di pemerintahan tahun 1988 menjadi salah satu deputi di Bappenas hingga menjadi menteri dan Gubernur Bank Indonesia, Boediono tetap mengajar.

Saat terpilih menjadi wapres mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009, Boediono mengungkapkan keinginannya tetap mengajar. Di tengah kesibukannya sebagai wapres lima tahun terakhir, Boediono tidak jarang meluangkan waktu memberikan kuliah umum di kampus-kampus.

Kini, menjelang akhir masa jabatannya sebagai wapres, Boediono menyatakan keinginan untuk tetap mengabdi sebagai pendidik saat tugasnya sebagai wapres selesai. Berikut petikan wawancara singkat dengan Boediono, akhir pekan lalu.

Apa kesan setelah lima tahun menjadi wapres?

Tugas yang saya terima ini memang dengan pemikiran menjadi tugas aktif saya terakhir. Kalau tugas yang tidak aktif, tentu akan saya lakukan sampai akhir hayat. Sejak awal saya sudah mengantisipasi pekerjaannya akan lebih luas, lebih banyak, dan variasinya juga lebih banyak. Sebelumnya, saya dan istri menimbang-nimbang, diterima atau tidak. Tapi, kami berpikir ini akan menjadi pengabdian terakhir di pemerintahan. Sayang kalau dilewatkan kesempatan untuk bisa berbuat bagi negeri.

Ya, memang presiden dan wapres itu hubungannya berbeda-beda satu dengan yang lain, tergantung kesepakatan, tergantung personalitasnya. Saya memilih pola di mana pembagian kerja presiden dan wakilnya itu fleksibel, tergantung presidennya mendelegasikan apa. Tidak harus ekonomi. Sejauh ini enak-enak saja. Intinya memang presiden yang menentukan aturan main. Itu yang saya pegang. So far oke, tidak ada masalah hubungan presiden wapres. Apakah itu yang terbaik, mungkin bukan, tapi itu yang kami pilih.

Lima tahun ini, saya upayakan menyelesaikan tugas-tugas saya. Kalau detailnya mungkin ada di laporan. Saya berusaha keras melaksanakan tugas dengan baik dengan memosisikan diri saya sebaik-baiknya.

Puas dengan capaian saat ini?

Tentunya tidak. Setelah saya inventarisasi, banyak hal-hal yang perlu dilanjutkan yang belum selesai, ada yang perlu diganti dan diubah. Sebisa saya, ya, begitulah. Puas itu relatif, tapi saya berusaha sebisa saya. Ya, itulah kemampuan saya.

Setelah tidak jadi wapres?

Saya menata diri dulu. Belum memutuskan akan ke mana. Ke kampus, mengajar, itu pasti karena itu panggilan saya sejak dulu. Tapi, kalau 100 persen di kampus sepertinya tidak. Saya ingin melakukan hal yang saya tidak bisa lakukan selama ini. Apa pun, pendidikan memang bidang yang saya senangi.

Ada rencana nulis buku lagi?

Kemungkinan iya. Saya itu ingin menjangkau mahasiswa. Saya ingin standar pengajaran bagi mahasiswa bisa ditingkatkan lagi. Apakah itu dengan buku-buku yang baik, cara mengajar yang lebih baik. Saya berpikir, pakai online ini bisa menjangkau luas. Perguruan tinggi ini banyak yang kekurangan, saya berpikir apakah bisa dilakukan dengan online.

Di akhir percakapan, Boediono berkomentar. ”Saya tahu kekecewaan temen-temen wartawan yang bertugas di Kantor Wapres. Ini Pak Wapres ini terlalu hemat komentar. Kalau saya berubah itu sulit. Sudah tua. Ya begitulah saya, kalau tiba-tiba cerewet, itu aneh,” katanya, tertawa lepas. (Wahyu Haryo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com