Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Sebelum Ada Demokrat, Kita Sudah Dijanjikan Dapat Wakil Ketua DPR

Kompas.com - 06/10/2014, 23:02 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha menyesalkan sikap Koalisi Merah Putih yang lebih mementingkan Partai Demokrat dibandingkan partainya. Menurut Tamliha, Partai Demokrat berada di luar koalisi dan tidak pernah berkontribusi langsung untuk KMP.

"PPP memiliki hak untuk dapat kursi pimpinan MPR. Sebelum ada Demokrat, PPP sudah dijanjikan dapat Wakil Ketua DPR," kata Wakil Sekjen PPP Saifullah Tamliha seusai mengikuti pertemuan tertutup dengan elite KMP di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).

Hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua DPR Setya Novanto, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Taufik Kurniawan, Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edi, Wakil Ketua Umum Gerindra Rachel Maryam, Ketua DPP PPP Dimyati Natakusumah, dan Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani.

Namun, hingga Tamliha hendak meninggalkan Hotel, belum ada kesepakatan pemberian kursi pimpinan MPR untuk PPP. Tamliha pun terlihat kesal dengan keadaan tersebut. "Kalau kita tidak jadi wakil ketua MPR juga, ini namanya penzoliman," ujar Tamliha.

Jika sampai besok PPP belum juga mendapatkan kejelasan, maka bukan tidak mungkin partai berlambang kabah itu pindah ke koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Kami sudah menyampaikan kepada Koalisi Merah Putih, kursi pimpinan MPR harga mati. Jangan salahkan PPP kalau kita pindah ke lain hati," ucap dia.

Pemilihan pimpinan MPR rencananya akan dilakukan dalam sidang paripurna Selasa (7/10/2014) besok pukul 10.00 WIB. Sejauh ini koalisi Merah Putih ingin mengusung 4 anggota koalisinya dan 1 perwakilan DPD. Adapun koalisi Jokowi-JK ingin pimpinan MPR dipilih secara musyawarah dengan komposisi 1 DPD (ketua) serta empat lainnya dibagi rata kepada koalisinya dan Koalisi Merah Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com