Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irman: Mayoritas Legislator Ingin Pimpinan MPR Dipilih lewat Musyawarah

Kompas.com - 06/10/2014, 09:20 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengklaim bahwa mayoritas legislator periode 2014-2019 akan menyepakati usulan pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dipilih melalui musyawarah. Oleh karena itu, Irman saat ini tengah berusaha melobi Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat di parlemen.

"Dari konsolidasi internal sekitar 80-90 persen solid mendukung siapa pun yang diputuskan. Sekarang tim akan bekerja, saya dan juga pimpinan lain dan pimpinan kelompok berbicara dengan kedua kubu itu," ujar Irman saat dihubungi, Senin (6/10/2014) pagi.

DPD bersama koalisi pendukung Jokowi-JK sebelumnya mengusulkan agar pemilihan pimpinan MPR dilakukan secara musyawarah mufakat. Koalisi Jokowi-JK bahkan memberikan posisi Ketua MPR kepada DPD. Sementara empat kursi wakil ketua MPR akan dibagi rata antara koalisi Jokowi-JK dengan Koalisi Merah Putih.

Irman menuturkan, harapan DPD pada pemilihan pimpinan MPR nanti bisa berlangsung kondusif, tidak seperti pemilihan di DPR. Pemilihan pimpinan DPR dilakukan dengan voting sehingga Koalisi Indonesia Hebat tidak mendapat kursi pimpinan.

"Sikap kami lebih kedepankan untuk melakukan musyawarah dan hasilkan mufakat untuk pimpinan MPR, tidak terblok antara Koalisi Indonesia Hebat atau Koalisi Merah Putih. Kalau MPR kami coba semaksinal mungkin sehingga tidak ada voting-votingan," ujar dia.

Irman mengaku, DPD belum menyiapkan nama untuk duduk di kursi pimpinan MPR. Menurut dia, saat ini yang difokuskan adalah melakukan lobi ke dua kubu sehingga opsi musyawarah mufakat dengan membawa paket pimpinan bersama bisa diterima.

"Kami sedang intensifkan komunikasi dengan dua kubu. Buat kami, soal kami jadi ketua atau wakil tidak persoalan betul. Saya punya keyakinan tawaran menarik ini bisa diterima semua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com