Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo Kumolo: SBY Siapa, Sih?

Kompas.com - 02/10/2014, 21:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo kesal karena upaya partainya mempertemukan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak berhasil.

Kekesalan itu terlihat ketika wartawan menanyakan soal gagalnya pertemuan kedua pimpinan partai tersebut. Tjahjo menjawab dengan nada tinggi. "SBY siapa, sih?" kata Tjahjo di kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2014) malam.

Sebelumnya, politisi senior PDI-P Pramono Anung mengatakan bahwa akan ada pertemuan antara Megawati dan SBY. Menurut Pramono, kemarin Megawati telah mengutus presiden terpilih Joko Widodo, wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani untuk bertemu SBY. Namun, hingga malam hari, pertemuan itu tidak terwujud.

Tjahjo tidak membantah informasi yang disampaikan Pramono tersebut, tetapi juga tidak membenarkannya. "Kalau dikatakan Mas Pram seperti itu, ya sudah itu saja," ujarnya.

Namun, Tjahjo berpendapat bahwa pertemuan tersebut sebenarnya tidak perlu dilakukan. Menurut dia, Megawati dan SBY sejak awal tidak mempunyai masalah apa pun sehingga tidak perlu rekonsiliasi.

"Kalau komentar saya, ngapain sih ketemu. Bu Mega tidak pernah mempermasalahkan dia presiden, clear kok. Sebagai ketua umum partai, kalau ada kritik soal kebijakan, kan wajar karena PDI-P di luar pemerintahan. Kalau secara pribadi, Bu Mega tidak pernah (bermasalah dengan SBY), enggak ada masalah," ujar dia.

Dengan kekuatan yang ada saat ini, koalisi partai politik pendukung Jokowi-JK kalah kuat dari Koalisi Merah Putih di parlemen. Hal itu ditandai dengan kekalahan koalisi pendukung Jokowi-JK dalam rapat paripurna pengesahan undang-undang pemilihan kepala daerah. Koalisi tersebut juga kalah dalam sidang paripurna penetapan pimpinan DPR.

Dengan pertemuan Megawati-SBY, Partai Demokrat yang saat ini menjadi partai penyeimbang diharapkan dapat mendukung koalisi Jokowi-JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com