"Sebenarnya KPK menginginkan ketua DPR terpilih adalah orang yang bersih dan tidak punya keterkaitan dengan kasus-kasus hukum. Jadi, KPK juga kecewa dengan terpilihnya ketua DPR baru," kata Abraham Samad saat menjawab pertanyaan wartawan melalui pesan singkatnya, Kamis (2/10/2014).
Meski begitu, kata Abraham, pihaknya tetap menghormati proses pemilihan Setya Novanto dan kawan-kawan yang didaulat sebagai pimpinan parlemen saat ini. "Kami tetap menghargai proses yang sudah terjadi," imbuhnya.
Selama ini, nama Setya Novanto santer dikaitkan dengan sejumlah kasus dugaan korupsi. Dia kerap bolak-balik menjalani pemeriksaan sebagai saksi di KPK untuk sejumlah kasus.
Kasus yang membuatnya diperiksa sebagai saksi antara lain cessie Bank Bali, PON Riau, E-KTP, dan pengadaan seragam hansip. Dua kasus terakhir justru dibongkar oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.
Hakim Pengadilan Tipikor Pekanbaru memutuskan bahwa Rusli Zainal, Gubernur Riau saat PON berlangsung, terbukti menyuap Setya Novanto dan Kahar Muzakir sebesar Rp 9 miliar. Akan tetapi, Setya Novanto sudah berkali-kali membantah hal tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.