Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebaya dan Songket, Padanan Favorit Anggota DPR Terpilih

Kompas.com - 01/10/2014, 09:46 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk sesaat, area lobi utama Hotel Sultan, Jakarta, berubah menjadi "catwalk" dadakan, Rabu (1/10/2014), sekitar pukul 05.30 WIB. Para calon anggota DPR RI satu per satu keluar kamar dan menuju ke bus untuk memulai rangkaian acara pelantikan pada hari ini, Rabu (1/10/2014). 
 
Bila para pria terlihat seragam karena mengenakan setelan jas hitam, kaum perempuannya terlihat menonjol karena busana yang mereka kenakan lebih berwarna.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Seorang anggota DPR RI terpilih mengenakan kebaya yang dipadu dengan kain songket di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Sesuai dress code, mereka mengenakan kebaya. Meskipun masing-masing memilih kebaya dengan warna dan model berbeda, sebagian besar dari mereka memadukannya dengan songket, meskipun sebenarnya penggunaan songket bukanlah pasangan wajib kebaya. 
 
Neni Moerniaeni, salah satu anggota DPR RI dari Partai Golkar, menggunakan kebaya panjang dengan kerah shanghai berbahan lace kuning. Di kebayanya juga ada tambahan detail batu-batuan aneka warna.

"Saya pakai kebaya lama, dan ini juga pakai selendang songket," kata Neni kepada Kompas.com di Hotel Sultan, Rabu.

 
Selain sebagai selendang di tangan, selendang songket ini juga menjadi penghias bahu. Mereka juga mengenakan songket untuk kain bawahan padanan kebaya sebagai pengganti batik.

Songket yang digunakan pun cukup beragam. Ada songket monokrom (warna kain dan motifnya sama), songket merah dengan aplikasi motif dari benang emas khas songket palembang, sampai yang kainnya berwarna cerah dengan motif benang warna-warni. 

 
Mereka mengenakan busana-busana yang rapi dan sopan. Prianya mengenakan jas hitam, dasi, dan peci.  
 
"Kalau cowoknya memang dress code-nya pakai jas dan peci," kata Moreno Soeprapto, pebalap sekaligus salah satu anggota DPR RI dari Partai Gerindra, kepada Kompas.com. 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com