Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra: Siapa Penasihat Hukum SBY yang Mengajari Gugat ke MK?

Kompas.com - 30/09/2014, 13:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, merasa heran dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mengajukan judicial review atau uji materi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah ke Mahkamah Konstitusi. Dia mempertanyakan kedudukan SBY dalam masalah ini.

"Siapa sih penasihat hukum Pak SBY yang mengajari gugat ke MK? Kok penasihatnya enggak mengajari yang benar," kata Martin di Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2014) siang.

Anggota Komisi III DPR itu menilai, SBY, baik sebagai Presiden maupun Ketua Umum Partai Demokrat, tidak mempunyai kedudukan hukum atau legal standing untuk mengajukan gugatan. Menurut dia, SBY dalam dua kapasitasnya itu terlibat dan mempunyai peranan penting dalam pembahasan RUU Pilkada. Pemerintah berperan, mulai dari mengajukan RUU tersebut ke DPR, proses pembahasan, hingga menyetujui hasilnya, yakni pilkada melalui DPRD. Adapun Partai Demokrat juga berperan besar terhadap hasil itu karena memiliki suara terbanyak, tetapi justru melakukan walk out saat sidang paripurna.

"Bosnya pemerintah itu SBY. Bosnya Demokrat juga beliau. Dia orang nomor satu. Di mana legal standing-nya?" ujar Martin.

Martin juga mempertanyakan wacana SBY mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk menahan pemberlakuan UU Pilkada. Menurut dia, perppu itu dibuat jika ada sesuatu yang genting dan memaksa, misalnya bencana alam.

Martin menjelaskan, SBY sebenarnya tidak perlu panik menyikapi desakan tinggi dari publik tentang UU Pilkada. Masyarakat hanya butuh penjelasan dan nantinya akan segera mengerti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com