Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba Dini Hari Nanti, SBY Akan Disambut Pemberian Gelar "Bapak Anti-Demokrasi"

Kompas.com - 29/09/2014, 14:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan disambut aksi unjuk rasa begitu tiba di Tanah Air pada Selasa (30/9/2014) tengah malam nanti, setelah menyelesaikan lawatan ke beberapa negara. Rencananya, aksi unjuk rasa akan dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Kami akan memberikan penghargaan 'Bapak Anti Demokrasi' kepada SBY. Pemberian ini harus dilakukan terbuka sehingga kami harus langsung menyambut di Bandara Halim Perdanakusuma," ujar Syafti Hidayat, koordinator aksi, kepada Kompas.com, Senin siang.

Informasi dari Biro Pers Istana, SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa pukul 00.30 WIB. Sebelumnya, SBY mengunjungi Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang selama 12 hari.

Syafti mengatakan, aksinya nanti adalah respons terhadap ambiguitas posisi SBY dalam pembahasan RUU Pemilihan Kepala Daerah yang sudah disahkan. SBY dianggap otak dari skenario pilkada lewat DPRD.

Syafti pun mengajak masyarakat yang mendukung pilkada langsung untuk ikut dalam aksi tengah malam nanti.

"Ketika rakyat berteriak karena hak politiknya dirampas, tapi tuan presiden bergembira ria menerima penghargaan di luar negeri. Sudah selayaknya rakyat menyambut kedatangan SBY dan memberi penghargaan," lanjut Syafti.

Sebelumnya, sejumlah warga Indonesia di Washington DC berunjuk rasa di depan hotel tempat Presiden SBY menginap. Aksi itu juga terkait pengesahan mekanisme pemilihan kepala daerah yang tidak lagi secara langsung. (Baca: SBY Didemo Warga Indonesia di Washington DC)

Setelah pengesahan RUU Pilkada, SBY dan Partai Demokrat dikecam publik. Publik kesal dengan sikap Fraksi Demokrat yang memilih walk out sebelum voting. Padahal, SBY dan Demokrat mengaku mendukung pilkada langsung dengan syarat adanya perbaikan mekanisme.

Dampak dari walk out itu, ketika voting, pendukung pilkada langsung kalah suara dibanding Koalisi Merah Putih yang mendukung pilkada lewat DPRD seperti Orde Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com