Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat "Walkout", PDI-P Tuding Ada Rekayasa Politik

Kompas.com - 26/09/2014, 01:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meluapkan kekecewaanya pada Fraksi Partai Demokrat yang walkout dari sidang paripurna RUU Pilkada, Jumat (26/9/2014) dini hari.

Anggota Fraksi PDI-P Yasonna H Laoly bahkan menyebut partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu telah melakukan rekayasa politik. Aksi walkout dinilai sebagai suatu hal yang sudah disiapkan sejak awal.

“Saya mendengar komitmen bapak SBY ingin menjaga demokrasi tapi apa yang kami lihat hari ini sungguh menyesakkan," kecam Yasonna usai fraksi Partai Demokrat menyatakan bersikap netral dan meninggalkan ruang sidang.

"Setelah memberikan masukan dari Partai Demokrat untuk tetap mendukung kedaulatan rakyat, namun pada perdebatan berikutnya, skenario opsi ketiga ternyata hanya untuk membentuk opsini seolah dukung kedaulatan rakyat. Ini adalah disengaja, kami curigai Demokrat lakukan rekayasa politik," lanjut Yasonna.

Menurut Yasonna, dalam forum lobi Fraksi PDI-P sudah bersedia mendukung sikap Demokrat yang menginginkan dimasukkannya opsi ketiga dalam voting di paripurna. Opsi ketiga itu adalah pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan, sebagaimana diusulkan Demokrat.

“Kami curiga karena setelah kami dukung, reaksi Partai Demokrat dalam forum lobi justru kaget bukan bersuka cita. Maka bapak ibu sekalian, nada yang cukup cantik ini buyar. Menampilkan 'kami dukung rakyat', tapi menetapkan hatinya di seberang sana. Mohon maaf! Ini hanya rekayasa politik untuk tampilkan pencitraan!" kecam Yasonna.

Meski kecewa dengan sikap Fraksi Partai Demokrat, Yasonna pun memastikan fraksinya tetap akan berusaha mengawal hak rakyat sampai titik akhir. “Kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Merdeka!”

Seperti diketahui, Fraksi PDI-P, Fraksi PKB, dan Fraksi Partai Hanura berbalik arah mendukung kemauan Partai Demokrat untuk memasukkan opsi ketiga. Namun, tiba-tiba saja Fraksi Partai Demokrat memutuskan walkout dengan dalih opsi pilkadan langsung dengan 10 syarat yang diajukan tidak diakomodir dalam sidang paripurna ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com