JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo akan mendapat keuntungan bila menunjuk kembali Lukman Hakim Saifuddin sebagai menteri agama dalam kabinetnya mendatang. Upaya itu diyakini dapat menarik Partai Persatuan Pembangunan, partai yang menaungi Lukman, untuk bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.
"PPP pasti akan mempertimbangkan untuk masuk ke koalisi Jokowi kalau kadernya ditunjuk jadi menteri," kata Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans) Saiful Haq dalam keterangan pers tentang riset dan diskusi Menakar Kabinet Trisakti Jokowi-JK di Jakarta, Rabu (24/9/2014) siang.
Selain untuk menarik dukungan PPP, kata Saiful, Lukman juga dianggap berprestasi meski menjabat menteri agama dalam waktu yang singkat. Dalam riset yang dilakukan Intrans, nama Lukman menempati urutan teratas sebagai calon pemimpin Kementerian Agama. Namanya bersaing dengan Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari dan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat.
"Lukman Hakim dipertahankan cukup bagus, beberapa hari setelah menjabat menteri agama, dia langsung membuat terobosan. Dia menyelesaikan kasus minoritas, seperti Syiah. Dia juga merangkul umat Kristen," ujar Saiful.
Sebelum menjadi menteri agama, Lukman menjabat Wakil Ketua MPR dari Fraksi PPP. Ia dilantik sebagai menteri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 Juni 2014 dan menggantikan Suryadharma Ali yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji.
Riset Instrans dilakukan dalam beberapa tahapan dan metode untuk menghasilkan nama calon menteri. Pertama, dilakukan riset terhadap nama-nama yang muncul di media massa dan polling. Setelah itu, dilakukan pendalaman kriteria dan analisis figur dengan focus group discussion (FGD) yang dilakukan para ahli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.