Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasyim Muzadi Nilai PPP Belum Saatnya Beroposisi

Kompas.com - 24/09/2014, 10:11 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Hasyim Muzadi menilai PPP belum saatnya beroposisi terhadap pemerintah karena secara internal organisasi masih memerlukan pembenahan.

"PPP masih memerlukan pembenahan internal, penataan rekrutmen dan visi, serta pembentukan negarawan. Hal itu tidak bisa dilakukan sambil menjadi oposisi," kata Hasyim di Jakarta, Selasa (24/9/2014), seperti dikutip Antara.

Oleh karena itu, kata dia, sangat pantas jika elite PPP saat ini mendengarkan nasihat mantan ketua umum partai itu, Hamzah Haz, untuk merapat ke koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Apa yang dikehendaki Pak Hamzah tentu mengatur positioning PPP sebagai institusi terlepas dari dinamika internal sesaat," kata Hasyim yang aktif di PPP Jawa Timur pada 1973-1987.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang dan Depok itu mengingatkan bahwa PPP didirikan pada 1973 oleh tokoh-tokoh Islam di Indonesia dari segala unsur kaum Muslimin dengan tujuan agar agama bisa terserap oleh negara dalam proses demokrasi tanpa menghadapkan agama dengan negara.

"Karena kesadaran bahwa orang Islam di Indonesia bukan hanya di PPP," kata mantan Ketua Umum PBNU itu.

Menurut Hasyim, PPP memiliki peluang untuk menjadi partai besar asal melakukan pembenahan secara terencana.

"Namun, kalau seperti ini terus wallahu alam bishawab (hanya Allah yang benar-benar tahu)," katanya.

Sebelumnya, PPP tidak bisa menjamin apakah akan tetap berada di koalisi Merah Putih atau bergabung dalam koalisi Merah Putih. Pasalnya, saat ini masih terjadi dualisme kepemimpinan di internal. (baca: PPP Juga Tak Jamin Tetap di Koalisi Merah Putih)

Namun, PPP dan PAN menghadiri Rakernas PDI-P di Semarang beberapa waktu lalu. Kedua parpol tersebut diprediksi akan bergabung dalam koalisi pemerintahan mendatang. (baca: Emron Pangkapi Wakili PPP Hadiri Rakernas PDI-P)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com