Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Jelang Sidang Paripurna, Pandangan Resmi Fraksi Terkait RUU Pilkada Dibacakan

Kompas.com - 22/09/2014, 21:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat akan membawa pembahasan rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah (RUU Pilkada) pada tahap pengambilan keputusan tingkat I bersama Menteri Dalam Negeri pada Rabu (24/9/2014) mendatang. Di dalam pengambilan keputusan tingkat I itu, sembilan fraksi yang ada akan menyampaikan pandangannya.

Ketua Panitia Kerja RUU Pilkada Abdul Hakam Naja mengatakan tim perumus dan tim sinkronisasi pada Senin (22/9/2014) malam ini akan merumuskan sejumlah menerima draft terakhir yang sudah disusun. Direncanakan, pada Kamis (25/09/2014) akan digelar sidang paripurna DPR untuk membahas RUU tersebut.

"Kemudian draft ini dilaporkan panja pada rapat kerja yang dihadiri Mendagri pada Rabu mendatang," ujar Hakam di Komplek Parlemen, Senin malam.

Rencana itu mundur satu hari dari target semula lantaran Komisi II DPR memutuskan menggelar rapat sinkronisasi bersama panja dan panitia khusus yang membahas RUU Pilkada, RUU Pemerintah Daerah, dan RUU Administrasi Pemerintahan yang saling terkait. Sinkronisasi itu akan dilakukan pada Selasa (23/9/2014).

Terkait RUU Pilkada, pemerintah tetap menyiapkan dua draft RUU Pilkada yakni pilkada langsung dengan sejumlah perbaikan dan pilkada melalui DPRD. Hakam menuturkan apabila dalam rapat kerja Rabu mendatang dicapai kesepakatan, maka akan menjadi keputusan tingkat I yang akan disahkan dalam rapat paripurna.

"Apabila tidak terjadi kesepakatan, dan kelihatannya hingga saat ini masing-masing fraksi tetap tidak berubah sikap, maka proses pengambilan keputusan akan dilakukan dalam rapat paripurna. Jika tidak mufakat, maka jalan terakhir akan melalui voting," ucap Hakam.

Siapkan Opsi Voting

Terkait opsi voting yang disiapkan, Hakam mengatakan panja dan pemerintah tengah merumuskan opsi voting sesederhana mungkin. Dia menyebut kan, opsi nantinya diharapkan hanya akan menyentuh substansi yakni pilkada langsung atau melalui DPRD.

"Jadi tidak lagi memilih apakah memilih paket (kepala daerah dan wakilnya) atau pemilihan tunggal (hanya kepala daerah). Kami akan buat sesederhana mungkin, dan substansial yakni apakah itu pilkada langsung atau melalui DPRD," ujar politisi Partai Amanat Nasional.

Dalam rapat malam ini dengan pemerintah, Hakam juga menuturkan Fraksi Partai Demokrat telah membacakan surat tertulisnya yang berisikan sikap Partai Demokrat yang mendukung pilkada langsung dengan syarat 10 butir perbaikan. Sehingga, Partai Demokrat meminta dibuat opsi ketiga tersebut.

"Tapi dari yang dijelaskan Dirjen Otda tadi, sepertinya perbaikan yang dimintakan Demokrat beberapa sudah ditampung dalam draft yang sudah ada. Makanya, kami belum bisa pastikan apakah opsi ketiga yang dimintakan Demokrat itu bisa disetujui atau tidak, menunggu keputusan bersama," ucap Hakam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com