JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku, telah mengantongi izin dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk maju dalam bursa pemilihan calon ketua umum Golkar yang baru. Priyo pun berencana ingin mengembalikan kader Golkar yang beberapa waktu lalu sempat dipecat dari DPP.
“Ke depan itu sebaiknya kita sama-sama, sama-sama membangun partai ini. Untuk ngumpulke balung sing pisah (mengumpulkan tulang-tulang yang berserak),” kata Priyo di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (22/9/2014).
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Golkar memecat sejumlah kadernya seperti Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatulloh. Pemecatan ketiga orang itu dilakukan lantaran mereka tidak mematuhi keputusan partai untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 9 Juli lalu.
Tak hanya ingin merangkul kader yang dipecat, Priyo menambahkan, dirinya juga ingin merangkul kembali kader Golkar yang kini berada di partai lain. Namun, Priyo enggan menyebut siapa saja kader yang dimaksud.
“Jangankan yang dipecat, yang sekarang dipinjam oleh tetangga pun akan kita bujuk untuk balik,” katanya.
Untuk diketahui, ada sejumlah kader Golkar yang telah melompat ke partai lain, salah satunya Basuki Tjahja Purnama yang bergabung dengan Gerindra. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun kini telah keluar dari Gerindra lantaran tak setuju dengan sikap partainya yang mendukung pelaksanaan pilkada tak langsung.
Menanggapi pemecatan Ahok, Priyo mengatakan, hingga kini Golkar belum melayangkan surat undangan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta itu agar kembali ke partai lamanya. Ia menilai, Ahok merupakan sosok politisi yang unik.
Priyo yang juga Wakil Ketua DPR ini pun menegaskan, Golkar membuka pintu kepada Ahok apabila dirinya ingin kembali bergabung.
“Nah sekarang kalau belum kemana-kemana ya silahkan, apakah mau balik kandang? Monggo silahkan kalau kalau mau balik kandang, kami tidak pernah alergi menerima orang-orang yang punya keunikan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.