Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Beri Jatah 16 Kursi Menteri untuk Parpol, Ini Komentar Relawan

Kompas.com - 19/09/2014, 15:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Keputusan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan jatah 16 kursi menteri untuk partai politik pendukung mendapatkan sorotan tajam. Jokowi dianggap melakukan praktik bagi-bagi kursi, tak seperti yang dijanjikan ketika kampanye. Lantas, apa kata relawan Jokowi-Jusuf Kalla soal hal itu?

Ketua Barisan Relawan Jokowi for President (Bara JP) Sihol Manulang menegaskan bahwa pihaknya tetap berpegang pada hasil kongres Bara JP, yakni mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden. Pihaknya tidak mengurusi soal siapa menteri-menteri Jokowi.

"Tapi, kami tetap mengawal. Mendukung yang benar dan mengkritik yang salah," ujar Sihol kepada Kompas.com, Jumat (19/9/2014) siang.

"Nah, apakah dalam merekrut menterinya, Pak Jokowi salah? Kan belum terbukti. Ini kan masih dalam tahap pemilihan, belum sampai ke pelaksanaan. Jadi, kita hormati hak prerogatif beliau," lanjut dia.

Sihol mengajak semua pihak untuk tidak berpikir negatif terlebih dulu. Saran dia, lebih baik publik melihat rekam jejak para menteri nantinya, terutama yang berasal dari parpol. (Baca: Ini 7 Kementerian yang Akan Dipimpin Profesional Murni)

"Kalau tidak becus kerja, nah baru deh kita ini teriak-teriak minta ganti. Jadi, lihat dulu, baru boleh kritik," lanjut Sihol. (baca: Dikritik soal Jatah Menteri untuk Parpol, Ini Jawaban Jokowi)

Sihol mengatakan, yang seharusnya dilakukan saat ini adalah menetapkan indikator gagal atau berhasilnya seorang menteri. Sihol mencontohkan, menteri pertanian. Jika sang menteri tidak dapat menuntaskan mafia pupuk subsidi dalam jangka waktu tertentu, sang menteri layak diganti.

"Misal yang lainnya, menteri ESDM tidak bisa mengatasi mafia BBM (bahan bakar minyak), baru kita minta ganti," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com