Hashim menyatakan, negara maju sekaligus negara demokrasi terbesar di dunia, Amerika Serikat, sampai saat ini menerapkan sistem tak langsung pada pemilihan presidennya.
"Di Amerika Serikat, pemilihan presiden dilaksanakan secara tidak langsung. Presiden Amerika Serikat tidak dipilih langsung oleh rakyatnya. Yang memilih (presiden) adalah 540 elector. Saya tahu persis konstitusi Amerika Serikat," kata Hashim, di Jakarta, Senin (15/9/2014).
Hashim menjelaskan, 540 elector pada pemilihan presiden di AS berasal dari 50 negara bagian, daerah khusus Washington DC, dan dari negara-negara yang masih berada di bawah naungan konstitusi AS, seperti Guam dan Puerto Rico.
Menurut Hashim, faktor inilah yang membuat pengumpul suara terbanyak dalam pemilihan presiden di AS tak otomatis menjadi pemenang.
"Pada 2000, George W Bush terpilih dan jadi presiden walaupun kalah suara dari Al Gore yang unggul 500.000 suara. Itulah Amerika Serikat yang menerapkan sistem pemilihan tidak langsung," papar Hashim.
Karena itu, Hashim berpendapat upaya mengembalikan pilkada agar tidak lagi dipilih langsung oleh masyarakat sudah tepat. Apalagi, ia menganggap hal tersebut telah sesuai dengan sila ke-4 Pancasila.
"Kita masih menganut dan mendukung Pancasila. Pancasila masih berlaku di negara kita. Dan di sila ke-4 disebutkan permusyawaratan perwakilan," tegas Hashim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.