"Saya sendiri punya pengalaman panjang selama 10 tahun ada kekuatan politik yang konsisten memusuhi saya. Menyerang, dan kalau bisa menggagalkan," kata SBY dalam sebuah wawancara di akun Suara Demokrat di youtube yang diunggahpada Minggu (14/09/2014) malam.
Ucapan SBY itu terkait dengan kondisi sosial politik pasca-pilpres 2014. Presiden terpilih Joko Widodo dengan capres Prabowo Subianto hingga kini belum juga melakukan rekonsiliasi untuk membangun bangsa secara bersama-sama.
Adapun hubungan antara Jokowi dengan Prabowo belum terlihat sinyal adanya titik temu untuk membangun bangsa. Diingatkan SBY, politik di Indonesia itu termasuk politik yang keras.
"Kalau meskipun saling kritis satu sama lain, tetapi ada batas-batas dalam politik yang dimainkan, maka yang dikhawatirkan oleh banyak pihak itu bisa dicegah. Tetapi kalau yang dianut adalah politik marah dan tujuh turunan, itu bisa terjadi. Oleh karena itulah berkali-kali saya mengingatkan ya politik itu keras," papar SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini.
SBY juga mengingatkan, kompetisi memang melahirkan kalah dan menang, tapi hal itu bukanlah segalanya. SBY menilai ada kalanya kalah sekarang, menang di hari kemudian. "Kalau saya, bagi yang di luar pemerintahan memang harus mengkritisi. Tetapi mengkritik tidak sama dengan menghancurkan menggagalkan."
Lebih jauh, SBY berharap apa yang pernah terjadi pada dirinya selama memimpin 10 tahun terakhir tidak terjadi pada Jokowi yang akan mulai menjabat 20 Oktober mendatang ini.
"Nah apa yang saya alami itu mudah-mudahan tidak dialami oleh Pak Jokowi. Dengan begitu sekali lagi ya politik itu keras, bisa saling mengintip, bisa saling menyerang, tapi tetaplah ada batas-batasnya. Kalau tidak demokrasi kita akan goyah. Kalau politik gaduh dan tidak stabil siapa yang menderita? Rakyat," tutup SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.