Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Politik Itu Keras

Kompas.com - 15/09/2014, 07:03 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut dirinya selalu disalahkan oleh kelompok tertentu. Ia pun menyebut politik di Indonesia itu keras.

"Saya sendiri punya pengalaman panjang selama 10 tahun ada kekuatan politik yang konsisten memusuhi saya. Menyerang, dan kalau bisa menggagalkan," kata SBY dalam sebuah wawancara di akun Suara Demokrat di youtube yang diunggahpada Minggu (14/09/2014) malam.

Ucapan SBY itu terkait dengan kondisi sosial politik pasca-pilpres 2014. Presiden terpilih Joko Widodo dengan capres Prabowo Subianto hingga kini belum juga melakukan rekonsiliasi untuk membangun bangsa secara bersama-sama.

Adapun hubungan antara Jokowi dengan Prabowo belum terlihat sinyal adanya titik temu untuk membangun bangsa. Diingatkan SBY, politik di Indonesia itu termasuk politik yang keras.

"Kalau meskipun saling kritis satu sama lain, tetapi ada batas-batas dalam politik yang dimainkan, maka yang dikhawatirkan oleh banyak pihak itu bisa dicegah. Tetapi kalau yang dianut adalah politik marah dan tujuh turunan, itu bisa terjadi. Oleh karena itulah berkali-kali saya mengingatkan ya politik itu keras," papar SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini.

SBY juga mengingatkan, kompetisi memang melahirkan kalah dan menang, tapi hal itu bukanlah segalanya. SBY menilai ada kalanya kalah sekarang, menang di hari kemudian. "Kalau saya, bagi yang di luar pemerintahan memang harus mengkritisi. Tetapi mengkritik tidak sama dengan menghancurkan menggagalkan."

Lebih jauh, SBY berharap apa yang pernah terjadi pada dirinya selama memimpin 10 tahun terakhir tidak terjadi pada Jokowi yang akan mulai menjabat 20 Oktober mendatang ini.

"Nah apa yang saya alami itu mudah-mudahan tidak dialami oleh Pak Jokowi. Dengan begitu sekali lagi ya politik itu keras, bisa saling mengintip, bisa saling menyerang, tapi tetaplah ada batas-batasnya. Kalau tidak demokrasi kita akan goyah. Kalau politik gaduh dan tidak stabil siapa yang menderita? Rakyat," tutup SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com