Begitu keluar dari ruangan tunggu, keduanya langsung berjalan ke ruang rapimnas diiringi oleh tarian dan musik khas Betawi. Sambil berjalan pelan, keduanya tak berhenti mengembangkan senyum merespons kamera wartawan yang mengarah ke wajah mereka.
Setibanya di depan ruangan rapimnas, sambutan kembali diberikan. Dua pria berpakaian khas Betawi langsung berbalas pantun. Tak jarang pantun-pantun yang dilontarkan mengelitik sehingga membuat Agung dan Aburizal tertawa geli.
Keakraban yang ditunjukkan dua petinggi Golkar ini seakan menunjukkan tidak ada konflik yang terjadi antara keduanya. Padahal, sekitar satu bulan yang lalu, keduanya dilanda konflik yang cukup serius.
Konflik diawali sikap Agung yang lantang menyuarakan Munas pada tahun 2014 untuk memilih Ketua Umum Baru. Dia menilai, Aburizal telah gagal dalam menentukan pilihan koalisi karena Prabowo Subianto-Hatta Rajasa gagal memenangi pilpres. Namun, sikap lantang itu justru hampir membuat Agung dicopot dari jabatan struktural dari partainya. Konflik mulai mereda seiring dukungan Dewan Pimpinan Daerah yang menginginkan Munas tetap 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.