Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Limpahkan Tiga Berkas Kasus Rekening Gendut PNS Batam ke Kejaksaan

Kompas.com - 12/09/2014, 15:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga berkas perkara kasus kepemilikan rekening gendut pegawai negeri sipil (PNS) Batam telah disampaikan ke jaksa penuntut umum (JPU). Ketiga berkas itu nantinya akan diteliti terlebih dahulu sebelum dinyatakan lengkap atau P-21.

Kepala Biro Penerangan Humas Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, ketiga berkas itu diketahui milik tersangka YR, DN, dan AA, sedangkan berkas untuk tersangka AM dan NK masih diselidiki.

"Tinggal AM dan NK (yang belum diserahkan) karena berkaitan dengan aset," kata Boy di Mabes Polri, Jumat (12/9/2014).

Boy mengatakan, penyidik ingin mendalami ke mana saja aliran uang yang masuk ke dalam rekening milik NK. Penyidik, kata Boy, menduga, uang yang masuk ke rekening NK tersebut sudah dialihkan dalam bentuk aset atau barang lain.

"Penyidik ingin tahu aliran dana ke mana karena berkaitan dengan money laundry. Akumulasi uang dikemanakan saja dan ada kewajiban mengamankan aset-aset itu," katanya.

Sebelumnya, kepolisian telah menetapkan NK atas dugaan kepemilikan rekening gendut senilai Rp 1,3 triliun. Selain NK, polisi juga tetapkan empat orang lainnya sebagai tersangka, yaitu YR (55), DN (40), AA (33), dan AM.

Berdasarkan penyelidikan kepolisian, uang tersebut merupakan hasil dari bisnis gelap penjualan BBM milik Pertamina. Modus yang digunakan, awalnya, YR, yang merupakan senior supervisor di Pertamina Dumai, mengawasi perjalanan BBM dari Dumai menuju Siak dan Pekanbaru menggunakan kapal tanker.

Selain itu, YR juga melebihkan muatan BBM yang dibawa oleh kapal tersebut. YR dapat melebihkan isi muatan dengan memanfaatkan kebijakan Pertamina yang memberikan los atau toleransi isi yang hilang di tengah jalan sebesar 0,30 persen untuk kerugian minyak hilang yang dimaklumi. YR kemudian menghubungi DN, yang berpofesi sebagai pekerja harian lepas (PHL) di TNI AL.

Adapun DN bertugas mendatangkan kapal milik perusahaan AM. Kemudian, di tengah perjalanan, kapal tanker milik Pertamina mulai menyalurkan kelebihan muatan BBM tersebut ke kapal milik AM. Setelah kapal milik AM diisi BBM, kemudian BBM ilegal tersebut dibawa ke laut lepas untuk kemudian dijual di pasar gelap. Peminat BBM ilegal tersebut mulai dari pengusaha Indonesia, Malaysia, maupun Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com