Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya Akui Pandangan Internal PAN Terpecah Sikapi Pilkada oleh DPRD

Kompas.com - 11/09/2014, 18:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang merupakan kader Partai Amanat Nasional mengungkapkan, persoalan RUU Pilkada menimbulkan sikap pro dan kontrak di internal PAN. Banyak kader PAN yang mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD, tidak sedikit yang menolak.

"Di milis PAN (grup diskusi di internet melalui email) itu ramai lah perdebatannya. Banyak pro dan kontra. Banyak yang setuju Pilkada tidak langsung dan ada juga yang setuju Pilkada tetap langsung," kata Bima Arya di acara pertemuan pertemuan Apkasi dan Apeksi tolak RUU Pilkada di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (11/9/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.

Namun, Bima mengaku tidak dapat mengukur berapa persen yang mendukung dan tidak mendukung Pilkada oleh DPRD. Hanya, ia menekankan bahwa sikap awal PAN tetap kepala daerah dipilih rakyat.

"Seingat saya dulu PAN punya sikap tetap Pilkada langsung, jadi ini ada perubahan sikap," katanya.

Lebih jauh, Bima mengatakan, sikap menolak Pilkada melalui DPRD juga diutarakan oleh Bupati Bojonegoro Suryoto yang juga diusung PAN. "Kang Yoto juga sependapat dengan saya," ucapnya. (baca: Tolak Pilkada lewat DPRD, Wali Kota Bogor Siap Dapat Sanksi dari PAN)

Sebelunya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, pihaknya tak akan memberi sanksi kepada kadernya yang menjadi kepala daerah, tetapi menolak rencana pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Menurut Yandri, PAN ingin menjalankan sistem kepartaian secara demokratis dan tak menutup ruang diskusi terkait sikap yang diambil. (Baca: PAN Tak Permasalahkan Kadernya yang Tolak Pilkada lewat DPRD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com