JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi permasalahan penyebaran ideologi Negara Islam Irak dan Syria (ISIS), di Indonesia, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, masyarakat dapat menangkal paham radikal tersebut dengan memperkuat nasionalisme.
"Perkuat nasionalisme dulu, baru perkuat Islam," ujar Said Aqil, saat menjadi pembicara dalam pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/9/2014).
Menurut Aqil, paham ISIS mengenai pembentukan negara Islam, bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. "Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan untuk mendirikan negara Islam atau negara Arab. Tetapi yang Ia ajarkan adalah keberagaman umat," kata Aqil.
Untuk itu, Aqil mengimbau agar masyarakat dapat memperkuat jiwa nasionalisme, sehingga mampu hidup berbangsa dan bernegara dalam perbedaan suku, agama dan ras.
"Mengenai cara berbangsa, Timur Tengah harus belajar dari Indonesia," ujar Aqil.
Dalam pertemuan di Mabes TNI tersebut, Aqil juga berpesan agar seluruh umat beragama di Indonesia dapat melupakan apa yang disebut sebagai perang suci. Menurut Aqil, apapun alasannya, perang merupakan sesuatu yang kotor, karena terjadi dengan perpecahan dan pembunuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.