JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dimyati Natakusuma tak mempermasalahkan jika Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saifuddin masuk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dengan catatan, Lukman maju dalam kabinet tersebut dengan nama pribadi karena PPP sampai saat ini masih berseberangan dengan partai pendukung Jokowi-JK.
"Dihibahkan saja, tapi tidak membawa partai," kata Dimyati, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Saat ditegaskan mengenai kewajiban Lukman mengundurkan diri sebagai pengurus PPP, Dimyati tak menjawab banyak. Ia yakin, semua kader PPP profesional dalam bertugas dan tak mengorbankan tugas negara untuk kepentingan partai.
"Orang PPP tetap profesional, tapi tidak membawa gerbong partai," ujarnya.
Lukman Hakim Saifuddin diusulkan kembali menjadi Menteri Agama dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendatang. Kinerja Lukman yang baru menjabat beberapa bulan sebagai Menteri Agama dianggap menjadi modal utama.
"Perilaku dan sikap dia selama beberapa bulan menjadi menteri membalikkan keadaan dulu saat Menteri Agama masih dijabat Suryadharma Ali," kata Direktur Eksekutif IndoStrategi Andar Nubowo dalam diskusi publik Kabinet Trisakti di FX Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut Andar, Lukman juga memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang politik karena pernah menjabat Wakil Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Umum PPP. Selain itu, Lukman juga dianggap memiliki dukungan yang luas di basis Nahdlatul Ulama dan PPP.
Lukman resmi menjabat Menag pada Juni 2014, setelah menggantikan Suryadharma yang terjerat kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji. Belakangan, Lukman mundur sebagai anggota DPR terpilih periode 2014-2019 karena ingin melanjutkan tugasnya menyelenggarakan ibadah haji hingga tuntas.
Lukman membantah pengunduran dirinya karena sudah ditunjuk kembali sebagai menteri di kabinet Jokowi-JK mendatang. PDI Perjuangan juga ingin agar Lukman kembali menjadi Menag. Alasannya, ia dianggap mampu memberikan warna empat pilar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.