JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Partai Golkar untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 2014 lalu merupakan keputusan partai. Ketika pasangan itu kalah dalam kontestasi pilpres, maka Golkar sudah harus siap untuk berada di pemerintahan.
Hal itu diungkapkan politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo saat Diskusi Kamisan Koalisi Ormas Muda Golkar di Jakarta, Kamis (4/9/2014) malam. Turut hadir dalam diskusi tersebut, di antaranya, salah satu inisiator Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI), Indra J Piliang, dan Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai.
“Sudah seharusnya kita sebagai partai di luar pemerintahan, bukan dalam arti menjadi musuh bagi pemerintahan, tetapi mendukung pemerintahan dengan cara lain,” kata Bambang.
Dengan menjadi oposisi, ia menuturkan, Golkar dapat memberikan masukan positif atas setiap kebijakan pemerintah yang dinilai menguntungkan masyarakat. Di sisi lain, ketika ada kebijakan yang memberatkan masyarakat, Golkar dapat mengkritisi kebijakan tersebut.
Ia menambahkan, berada di luar pemerintahan merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi Golkar. Di satu sisi, ada mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla, yang kini menjadi bagian dari pemerintahan Joko Widodo kelak. Namun, ada pula kepentingan partai yang, menurut dia, harus dibela oleh setiap kader.
“Artinya, kalau pemerintah bekerja bagus, maka yang lebih diuntungkan dari partai pengusung dalam hal ini adalah PDI Perjuangan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.