Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPP PDI-P Sebut Risma Tetap Dicalonkan dalam Pilwalkot Surabaya 2015

Kompas.com - 04/09/2014, 16:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah bahwa pihaknya telah memutuskan tak akan mencalonkan Tri Rismaharini dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya periode selanjutnya. Menurut Hasto, penolakan pada Risma hanya pendapat personal dan bukan kebijakan resmi partainya.

"Itu hanya pernyataan personal, orang per orang. Pendapat partai berbeda dengan pendapat orang per orang," kata Hasto, di Kantor Transisi, Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Hasto menegaskan, selama memimpin Surabaya, Risma telah banyak membuat terobosan. Bahkan banyak dari kebijakannya itu disenangi warga Kota Surabaya. Atas dasar itu, Hasto tak menemukan alasan mengenai pihak yang melontarkan Risma tak akan diusung lagi oleh PDI-P menjadi calon wali kota Surabaya periode selanjutnya.

"Pendapat partai, Bu Risma itu baik, disenangi masyarakat. Lihat saja sambutan saat mendampingi Bu Megawati, warga riuh bertepuk tangan saat nama Risma disebut," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Timur Bambang DH menyatakan berat untuk kembali mencalonkan Risma sebagai calon wali kota Surabaya periode 2015-2020. Alasan DPD PDI-P Jatim, Risma dianggap tak mengindahkan perintah DPP PDI-P, tidak menjalankan perintah DPW PDI-P untuk menjalin komunikasi tiga pihak dalam menjalankan pemerintahan, DPC PDI-P, anggota legislatif dari PDI-P, dan Wakil Wali Kota Surabaya.

"Perintah selalu berkoordinasi tripartid itu tidak pernah dijalankan wali kota yang diusung PDI-P. Artinya, ya berat jika akan mencalonkannya kembali dalam Pilwali 2015 mendatang," kata Bambang DH, di DPRD Surabaya, Selasa (2/9/2014).

Menurut Bambang DH, PDI-P tidak akan tergantung kepada Risma. Bahkan, jika Risma ingin mundur dari PDI-P maka pintu terbuka lebar. Hanya saja, PDI-P akan bersikap profesional dengan tidak akan menghentikan masa bakti Wali Kota Surabaya sebelum habis. Dengan demikian, kata Bambang, setelah nanti masa baktinya berakhir, Tri Rismaharini dipersilakan diusung oleh partai lain untuk menjadi cawali 2015-2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com