Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Jangan Dilupakan Suara Prabowo-Hatta Tinggi

Kompas.com - 02/09/2014, 10:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan bahwa ada kekuatan politik nyata di luar pemerintahan mendatang. Dia menyebut, meski Joko Widodo-Jusuf Kalla memenangi pemilihan presiden 2014, tetapi ada kekuatan politik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang juga tinggi.

"Sejarah mencatat, Jokowi-JK memenangi pilpres, tapi jangan dilupakan Prabowo-Hatta juga mempunyai perolehan suara yang cukup tinggi. Jaraknya tidak terlalu jauh dengan pemenang pilpres," kata SBY dalam jumpa pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, Selasa (2/9/2014).

Presiden SBY menggelar jumpa pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah elite parpol Koalisi Merah Putih. Tampak hadir calon wakil presiden Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Sekretaris Jenderal PAN Taufikurniawan, dan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.

Selain itu, ada pula Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Wakil Sekretaris Jenderal Tantowi Yahya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah, dan Ketua DPP PKS Hidayat Nur Wahid.

Sementara dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hadir Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi dan Sekretaris Jenderal M Romahurmuzy. Sedangkan dari Partai Bulan Bintang, yakni Sekretaris Jenderal BM Wibowo.

SBY menjelaskan, kekuatan koalisi Merah Putih tersebut tidak terlalu jauh dengan pemenang pemilu presiden. Sehingga, lanjut dia, harus diakui ada pula kekuatan politik lain di luar pemerintahan.

"Apabila dua-duanya menjadi bagian dari pematangan demokrasi, maka yang di luar pemerintahan akan ikut mengontrol dan memastikan pemerintahan berlangsung dengan baik," ujar dia.

SBY menjelaskan pertemuannya dengan parpol koalisi kali ini dilatari keinginannya membuka komunikasi dengan koalisi Merah Putih. Keinginan itu lalu disambut oleh parpol koalisi.

"Sehingga saya jalankan tugas saya untuk komunikasi dengan kekuatan parpol politik riil," kata dia.

Komisi Pemilihan Umum menetapkan Jokowi-JK sebagai peraih suara terbanyak Pilpres. Keduanya meraih kemenangan 70.997.85 suara (53,15 persen). Jumlah itu berselisih 8.421.389 suara dari pasangan Prabowo-Hatta, yang meraih 62.576.444 suara (46,85 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com