Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubarkan Tim Kampanye, Jokowi Beri Penghargaan ke Relawan Hingga Media Massa

Kompas.com - 30/08/2014, 07:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo memberikan piagam penghargaan kepada relawan, partai koalisi, dan media massa, yang dia sebut telah berperan dalam pemenangannya di Pemilu Presiden 2014. Penghargaan ini diberikan dalam acara pembubaran tim kampanye nasional Jokowi-Jusuf Kalla di Jakarta,  Jumat (29/8/2014).

"Saya bersyukur atas terlaksananya Pemilu Presiden 2014 yang dimenangkan oleh kita. Sekaligus, saya ingin berterima kasih atas peran serta masyarakat, relawan, kader partai politik, dan media massa," kata Jokowi, Jumat. Piagam penghargaan itu diberikan Jokowi sebagai bentuk ucapan terima kasih karena telah dibantu, sejak dari masa kampanye hingga setelah kepastian kemenangan Pemilu Presiden 2014.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Puan Maharani, Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella, dan Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso.

Mewakili partai koalisi, Puan Maharani dan Yuddy Chrisnandi menjadi perwakilan yang menerima penghargaan ini. Bila Puan dari PDI-P, maka Yuddy berasal dari Partai Hanura. Adapun penghargaan dari kalangan media massa diterima oleh Monang Sinaga sebagai perwakilan.

Sebelum memberikan piagam penghargaan, Jokowi dan JK menerima tumpeng dari Megawati. Pasangan calon presiden dan wakil presiden terpililh ini pun menerima gambar karikatur dari Ketua Tim Kampanye Nasional Tjahjo Kumolo dan sekretarisnya Andi Widjajanto.

Tjahjo menyampaikan rasa terima kasih kepada relawan dan partai politik pendukung Jokowi-JK. Menurut Tjahjo, relawan masyarakat, dan partai politik dalam koalisi, memiliki peran besar dalam memenangkan Jokowi-JK di Pemilu Presiden 2014.

"Selama ini kita bekerja tanpa banyak rapat, yang penting bekerja. Terima kasih atas peran serta semua pihak karena menyukseskan tugas kampanye Jokowi-JK," kata Tjahjo. "Terima kasih kepada teman-teman pers dan media massa yang selama ini selalu meliput proses kampanye," imbuh dia.

(Hasanudin Aco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com