Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi: Temui Ibas di Ciasem, Nazaruddin Bawa Uang

Kompas.com - 29/08/2014, 16:41 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ajudan eks Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, Wahyudi Utomo Alias Iwan mengaku pernah mengantarkan bosnya ke Jalan Ciasem Jakarta bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Saat itu, menurut Iwan, Nazaruddin membawa uang yang dibungkus amplop cokelat. Hal ini diungkapkan Iwan saat bersaksi dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Namun, Iwan mengaku tidak melihat langsung apakah uang itu diserahkan Nazaruddin kepada Ibas atau tidak. Sepengetahuan Iwan, Nazaruddin tidak lagi menenteng amplop berisi uang itu ketika meninggalkan ruangan pertemuan.

"Ya pas keluar itu yang dibawa Pak Nazar enggak dibawa lagi," kata dia.

Menurut Iwan, uang dalam amplop yang dibawa Nazaruddin tersebut berasal dari kas Grup Permai. Selama perjalanan menuju Ciasem, menurut dia, uang itu diletakkan di dalam kulkas mobil. Sebelum ke Ciasem, Iwan sempat mengantar Nazaruddin ke Gedung DPR. Setelah sampai di Ciasem, Iwan mengantar mantan bos-nya itu hingga ke ruangan pertemuan. Menurut Iwan, tempat pertemuan di Ciasem itu milik mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo.

Dia juga mengaku tidak melihat orang selain Nazaruddin dan Ibas dalam pertemuan di Ciasem itu. Selanjutnya Iwan diminta Nazaruddin untuk membawa masuk uang tersebut. Dia lalu menyerahkan uang itu kepada Nazaruddin di depan lift.

"Di pertemuan itu, Pak Nazar bilang, 'Wan ambil barang yang tadi naikin ke atas' lalu saya naikin ke atas, saya kasih Pak Nazar," tutur dia.

Usai menyerahkan amplop kepada Nazaruddin, Iwan meninggalkan ruangan pertemuan lalu berkumpul dengan ajudan Ibas.

Sebelumnya, Nazaruddin mengakui adanya uang 200.000 dollar AS yang mengalir ke Ibas.
Menurut Nazaruddin, uang dari kas Grup Permai itu kepada Ibas di ruangan Ibas di DPR. Nazaruddin membenarkan apa yang pernah disampaikan mantan anak buahnya, eks Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis.

Dalam persidangan, Yulianis mengungkapkan adanya catatan pengeluaran dana Grup Permai untuk Ibas. Terkait dugaan aliran uang ini, baik Ibas maupun pihak Istana telah membantahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com