Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin: Nova Riyanti Itu Noriyu, Istri Kedua Mas Anas

Kompas.com - 25/08/2014, 19:06 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menjelaskan bahwa Nova Riyanti yang disebutnya istri mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum adalah Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu. Noriyu saat ini duduk sebagai anggota DPR asal Fraksi Partai Demokrat. Nazaruddin mengatakan, Noriyu adalah istri kedua Anas, setelah istri pertamanya, Athiyyah Laila.

"Nova Riyanti itu Wakil Ketua Komisi IX. Iya, Noriyu, itu istri kedua Mas Anas," kata Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (25/8/2014).

Sebelumnya, saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum, Nazaruddin mengatakan, istri Anas adalah Athiyyah dan Nova Riyanti. Namun, ketika bersaksi, ia tak menjelaskan siapa Nova Riyanti yang dimaksudnya. Menanggapi keterangan Nazaruddin, Anas menganggapnya sebagai sesuatu yang serius dan bisa dipidanakan. Tak takutkah Nazaruddin dengan ancaman Anas?

"Kalau ikut hadir di kongres itu jelas. Ada medianya. Itu istri Mas Anas," kata dia.

Ketika ditanya lebih jauh soal status Anas dan Noriyu, Nazaruddin mengancam akan membongkar semuanya bila Anas berbuat jahat kepadanya.

"Nanti kalau Anas jahat sama saya, saya bongkar semua," ujar Nazaruddin.

Istri kedua

Sebelum berhadapan dengan Anas, Nazaruddin juga menyebutkan bahwa Nova Riyanti sebagai istri Anas ketika dia diajukan pertanyaan tim jaksa KPK. Menurut Nazaruddin, Nova Riyanti ini mendapatkan jabatan di DPP Partai Demokrat setelah Anas terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada 2010.

"Nova Riyanti di koran ditulis istri kedua Mas Anas. Mas Anas bilang amankan semua korannya di depan hotel-hotel," kata Nazaruddin kepada jaksa KPK.

Anas didakwa menerima hadiah atau janji terkait proyek Hambalang dan proyek lain. Menurut jaksa, mulanya Anas berkeinginan menjadi calon presiden RI sehingga berupaya mengumpulkan dana. Untuk mewujudkan keinginannya itu, Anas bergabung dengan Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya dan mengumpulkan dana.

Dalam upaya mengumpulkan dana, menurut jaksa, Anas dan Nazar bergabung dalam perusahaan Permai Group. Dalam dakwaan, Anas disebut telah mengeluarkan dana senilai Rp 116,525 miliar dan 5,261 juta dollar Amerika Serikat untuk keperluan pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Uang itu berasal dari penerimaan Anas terkait pengurusan proyek Hambalang di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), proyek di perguruan tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), dan proyek lain yang dibiayai APBN yang didapat dari Permai Group.

Anas menyebut omongan Nazaruddin sebagai hiburan. Baca: Anas Anggap Pernyataan Nazaruddin soal "Istri Kedua" sebagai Hiburan.

Sementara itu, menanggapi soal ini, Nova Riyanti berkicau melalui akun Twitter-nya, @saya_noriyu. "Saya menyesalkan pernyataan Nazaruddin krn membawa2 nama saya ke persidangan. Saya mencari kata yg tepat, tapi hanya "fitnah" yg paling tepat," tulis Noriyu. Baca: Dituduh sebagai Istri Kedua Anas, Noriyu Sebut Nazaruddin Memfitnah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com