Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Tak Mau Dikawal Terlalu Ketat, Jokowi Mirip Obama

Kompas.com - 23/08/2014, 19:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Dewan Penasihat Tim Transisi Luhut Pandjaitan menyebut ada kemiripan antara presiden terpilih Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Ia mengatakan, keduanya tidak terlalu menyukai pengawalan yang ketat oleh pasukan pengamanan presiden.

"Paspampres dia (Jokowi) mau (pengawalan) longgar, tapi aman. Sama seperti Obama bilang 'saya jangan terlalu dikerangkeng', tapi secret service bilang 'kami tugasnya mengamankan Anda sebagai presiden'. Jadi mungkin tanpa disadari Jokowi juga mirip," ujar Luhut di Jakarta, Sabtu (23/8/2014).

Luhut memaklumi pemintaan Jokowi dan menganggap itu merupakan gaya khas seorang pemimpin. Lagi-lagi, Luhut mengaitkannya dengan keengganan Obama untuk dikekang keinginan pribadinya.

"Di AS pun Obama gayanya tiba-tiba ingin pergi ke McDonalds, ya pergi lah dia. Tapi Paspampres kan untuk mengamankan presiden dan itu tugas pokoknya," ujarnya.

Luhut mengatakan, Jokowi telah mengutarakan keinginannya untuk mengurangi jumlah Paspampres yang mengawalnya. Oleh karena itu, imbuh Luhut, Jokowi memberi arahan kepada perwakilan Paspampres mengenai hal yang harus dilakukan dan keinginan Jokowi dalam pengawalan tersebut.

Hal tersebut, imbuhnya, membuat Paspampres memutar otak untuk mencari prosedur pengamanan yang tepat.

"Jokowi sudah sampaikan hal yang dia minta ke paspampres. Ada keseimbangan privasi dia untuk ketemu rakyat dengan pengamanan," kata purnawirawan jendral bintang empat ini.

Sejak Jumat (22/8/2014) siang, Jokowi resmi mendapat pengamanan VVIP Paspampres. Pengamanan VVIP berupa melekatnya tujuh kendaraan personel dan tiga pasukan motor. Jumlah total personel yang melekat ke pengamanan Jokowi sebanyak 27 orang.

Pada Jumat malam, Jokowi menggelar rapat dadakan dengan tiga kolonel paspampres membahas masalah pengamanan oleh Paspampres yang mulai didapatkannya. Dalam rapat tersebut, Jokowi didampingi anggota Dewan Penasihat Tim Transisi Luhut Pandjaitan. Paspampres diwakili oleh tiga kolonelnya karena pada hari itu komandan Paspampres bertugas mengawal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Papua dan wakil komandan Paspampres sedang berada di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com