Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin: Foke Pernah Janjikan Anas Rp 20 M

Kompas.com - 22/08/2014, 07:27 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengatakan bahwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pernah sowan ke beberapa pengusaha dan pejabat untuk mencari bantuan dana terkait pencalonan dirinya sebagai ketua umum Demokrat. Salah satu nama pejabat yang disebut Nazaruddin adalah "Foke".

"Waktu itu dananya hampir habis. Kalau dihitung kasar, Rp 270-an miliar untuk menang jadi ketua umum, bukan sekadar maju. Dibulatkan jadi Rp 300 miliar. Mas Anas waktu itu datang ke tauke-tauke yang punya uang," kata Nazaruddin saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi Hambalang dengan terdakwa Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Tauke adalah penyebutan untuk pemimpin perusahaan dalam bahasa percakapan. Salah satu perusahaan yang didatangi Anas, menurut Nazaruddin, adalah Gudang Garam. Dia juga menyebut Anas dijanjikan Rp 20 miliar dari Foke. Namun, Nazaruddin tidak menjelaskan apakah Foke yang dimaksudnya itu mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau bukan.

"Foke janjikan kasih Rp 20 miliar, ada yang lain Rp 30 miliar, saya catat-catat waktu itu, saya laporkan ke Mas Anas kalau ini Mas hampir dapat Rp 400 miliar sumbangannya," ucap Nazaruddin. Namun, lanjut dia, para pengusaha ini kemudian menberi bantuan kepada Anas tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Dia menduga ada intervensi Cikeas sehingga mereka tidak tepat janji.

"Yang tadi mau kasih Rp 30 miliar, hanya keluar 100.000 (dollar AS). Namanya Foke itu mau kasih Rp 20 miliar hanya keluar 20.000 dollar AS," sambung Nazaruddin. Anas, lanjut dia, akhirnya memutuskan untuk tidak mengambil dana dari Foke karena takut terbawa-bawa kasus hukum jika Foke diperiksa penegak hukum.

Dengan demikian, menurut Nazaruddin, dana yang terkumpul dari semua sumbangan tersebut nilainya hanya Rp 7 miliar. Untuk menambal kekurangan dana, Nazaruddin menyebutkan, Anas menggunakan uang kas Grup Permai, perusahaan milik Nazaruddin.

Uang Grup Permai tersebut, menurut Nazaruddin, berasal dari fee pengerjaan proyek pemerintah. Total uang Grup Permai yang dikeluarkan untuk pencalonan Anas tersebut mencapai Rp 97 miliar.

"Dikeluarkan sama Eva totalnya Rp 97 miliar. Itu uang semua dari Permai, dari fee proyek. Kalau ada uang dari lain, saya mau tanya sama Mas Anas dari mana, yang saya tahu sebagai bendahara pemenangan adalah itu, dan semua dicatat," kata Nazaruddin.

Anas didakwa menerima hadiah atau janji terkait proyek Hambalang dan proyek lain. Menurut jaksa, mulanya Anas berkeinginan menjadi calon presiden sehingga berupaya mengumpulkan dana. Untuk mewujudkan keinginannya itu, Anas bergabung dengan Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya dan mengumpulkan dana.

Dalam upaya mengumpulkan dana, menurut jaksa, Anas dan Nazaruddin bergabung dalam perusahaan Grup Permai. Anas disebut telah mengeluarkan dana senilai Rp 116, 525 miliar dan 5,261 juta dollar AS untuk keperluan pencalonannya sebagai ketua umum Partai Demokrat itu.

Uang tersebut disebut berasal dari penerimaan Anas terkait pengurusan proyek Hambalang di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), proyek di perguruan tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), dan proyek lain yang dibiayai APBN yang didapat dari Grup Permai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com