Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komentar Hatta Rajasa soal Putusan MK

Kompas.com - 21/08/2014, 23:15 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Hatta Rajasa menolak memberikan komentar terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh permohonannya. Ia memberikan kewenangan kepada juru bicara tim pemenangannya untuk menanggapi hal tersebut.

"Saya kira sudah disampaikan dalam konferensi pers (oleh juru bicara), itu sudah cukup. Saya tidak perlu beri tanggapan lagi," kata Hatta saat dijumpai di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (21/8/2014) malam.

Sebelum memberikan jawaban itu, Hatta tampak keluar dari Hotel Grand Hyatt bersama dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali. Keduanya langsung berjalan terpisah saat sejumlah wartawan berusaha mendekati untuk meminta tanggapan terkait putusan MK.

Hatta tak banyak berbicara saat beberapa wartawan terus memberondongnya dengan pertanyaan seputar putusan MK. Ia baru kembali berbicara untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pemerintahan selanjutnya.

"Kita tetap solid bersama Koalisi Merah Putih," kata Hatta singkat, sambil naik ke dalam mobil pribadinya.

Secara terpisah, Suryadharma Ali juga menolak memberikan komentarnya terkait putusan MK. Ia hanya mengeluarkan satu kata untuk menegaskan bahwa PPP tetap bersama barisan Koalisi Merah Putih dan akan berada di luar pemerintahan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Pasti (di luar pemerintahan)," ungkap Suryadharma.

Untuk diketahui, Koalisi Merah Putih menyatakan mengakui putusan MK yang menolak semua permohonan Prabowo-Hatta. Meski demikian, ada kekecewaan yang tersimpan karena MK dianggap tak mampu memberikan putusan berdasarkan kebenaran dan keadilan substantif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com