"Harapan beliau, keputusan MK hendaknya bisa diterima oleh seluruh rakyat dan saling menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang kontra produktif," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Julian menuturkan, Presiden juga sudah menginstruksikan jajaran kepolisian untuk menjalankan prosedur pengamanan yang telah ditetapkan. Presiden SBY pun telah menunda rencana perjalanannya ke Papua untuk menghadiri Sail Raja Ampat. SBY mulanya dijadwalkan berangkat pada Kamis pagi.
"Namun, mengingat rencana putusan akhir sengketa pilpres oleh Mahkamah Konstitusi, keberangkatan Presiden ke Papua, yang semula direncanakan besok pagi 21 Agustus 2014, ditunda," ujar Julian.
Pada hari ini pun, Presiden SBY menggelar rapat mendadak bidang polhukam bersama sejumlah menteri dan pimpinan lembaga, seperti Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Rapat dilakukan untuk mengetahui laporan situasi terakhir menjelang pembacaan putusan MK.
Berdasarkan informasi yang ia terima, Sutarman mengatakan belum ada pengerahan massa yang berujung pada aksi kerusuhan. "Massa yang akan turun dalam keadaan tertib, damai. Namun, kami siap mengamankan," ucap jenderal bintang empat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.