Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis HAM Pertanyakan Beda Sikap Jokowi terhadap Prabowo dan Hendropriyono

Kompas.com - 20/08/2014, 17:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mempertanyakan sikap pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang menunjuk mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono, sebagai Penasihat Tim Transisi. Kontras menilai Hendropriyono sebagai sosok yang diduga melakukan dua pelanggaran berat hak asasi manusia, yakni kasus Talangsari, Lampung, dan pembunuhan aktivis Munir.

Wakil Koordinator Kontras Chrisbiantoro mengatakan, sikap Jokowi-JK itu tidak konsisten. Selama kampanye Pemilu Presiden 2014, tim sukses Jokowi-JK kerap mengkritik rivalnya, Prabowo Subianto, sebagai pelanggar HAM. Namun, penilaian serupa tak berlaku bagi Hendropriyono.

"Tim sukses Jokowi-JK berulang kali terus membahas pelanggaran HAM Prabowo saat itu. Kenapa sekarang mereka bisa dengan mudahnya memasukkan Hendropriyono ke dalam tim?" kata Chrisbiantoro dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/8/2014) siang.

Menurut dia, status hukum atas Prabowo dan Hendropriyono saat ini sama. Keduanya sama-sama sudah disebut oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dalam berkas penyelidikan masing-masing kasusnya. Hanya saja, proses hukum di pengadilan belum diterapkan.

"Jadi harusnya tidak ada alasan menunjuk Hendropriyono karena praduga tidak bersalah dan kasus hukumnya belum dibahas di pengadilan," ujarnya.

Chrisbiantoro mengatakan, masih banyak tokoh yang memiliki rekam jejak bersih dan layak ditunjuk sebagai anggot Tim Transisi. Oleh karena itu, dia menyarankan Jokowi-JK mendengar keinginan publik dan segera mengganti posisi Hendropriyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com