Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Dewan Pakar: Munas Golkar Jangan pada Tahun yang Ekornya 4 atau 9

Kompas.com - 20/08/2014, 16:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siswono Yudhohusodo menyarankan musyawarah nasional (munas) Golkar tidak digelar pada tahun yang berakhiran angka 4 atau 9. Hal itu menyangkut agenda lima tahunan, yakni pemilu legislatif dan pemilu presiden.

"Memang AD/ART Partai Golkar itu mengatur bahwa munas disesuaikan lima tahun sekali. Terakhir, tahun 2009, maka (munas selanjutnya) tahun 2014. Tetapi, pada munas terakhir, juga ada yang mengatur bahwa munas itu diundur (2015)," ujar Siswono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Untuk itu, Siswono berpendapat, memang sebaiknya munas selanjutnya tidak digelar pada Oktober 2014 seperti yang diusulkan sebagian elite Golkar.

Siswono menjelaskan, setelah reformasi, jadwal pemilu bergeser ke tahun dengan akhiran angka 4 dan 9, yakni 2004, 2009, 2014, dan selanjutnya 2019. Golkar mesti berhadapan dengan pileg, pilpres, dan munas pada tahun yang sama sehingga dianggapnya itu akan menyulitkan. Sementara itu, partainya tidak mungkin mengubah waktu penyelenggaraan pemilu.

"Saya mengikuti Golkar ini sejak tahun 1978. Partai Golkar itu kongres lima tahun sekali dan jadwal kenegaraan itu lima tahun sekali. Yang bisa digeser adalah agenda partai. Jadi, Golkar itu janganlah ber-munas pada Oktober, tahun yang ekornya 4 dan 9, menyulitkan," kata Siswono.

Sebagian internal Golkar mendesak munas digelar paling lambat Oktober 2014 sesuai AD/ART partai yang menyatakan munas diadakan sekali dalam lima tahun. Desakan itu semakin kuat setelah KPU menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Mereka yang mendesak munas digelar tahun ini ingin melengserkan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar. Mereka mengkritik keputusan Aburizal yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pilpres. Harapannya, arah koalisi bisa berubah dengan pergantian pengurus partai.

Namun, elite Golkar lainnya menolak desakan itu. Mereka tetap berpegang pada rekomendasi Munas 2009, yakni munas selanjutnya akan dilaksanakan pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com