JAKARTA, KOMNAS.com — Saksi dari tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Novela Nawipa, mengakui bahwa dirinya mendapat tekanan dan ancaman seusai memberikan kesaksian pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu. Novela mengakui, dirinya mendapat teror melalui telepon, SMS, dan melalui jejaring sosial.
"Saya tidak ada dalam tekanan siapa pun dari mana pun pada saat saya bersaksi. Tetapi, setelah saya bersaksi di MK, saya diteror via telepon, SMS, via Facebook, foto saya diambil, saya rasa setelah itu baru ada intimidasi," kata Novela saat ditemui di Hotel Le Meridien Jakarta, Senin (18/8/2014).
Novela juga mengakui bahwa rumahnya dirusak. Ia menyebut anaknya tidak datang ke sekolah karena takut anaknya ikut mendapat ancaman.
"Kemarin info terakhir di Paniai rumah rencana mereka mau bakar, keluarga lagi waswas," ucap Novela.
Baca juga:
Kapolres Paniai Sebut Pagar Rumah Novela Dirusak Usai Beri Kesaksian di MK
Pagarnya Dirusak, Rumah Novela Kini Dikawal Dua Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.