JAKARTA, KOMPAS.com — Tim transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bertemu dengan mantan Wakil Panglima TNI Fachrul Razi untuk membahas soal pertahanan Indonesia. Salah satu tema yang dibahas adalah penggunaaan pesawat tanpa awak (drone) yang pernah dijanjikan Jokowi-JK saat debat calon presiden.
Fachrul mengaku, pembahasan mengenai drone dengan dua Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto dan Akbar Faizal, belum terlalu mendalam. Sesuai kampanye Jokowi-JK, dia mengatakan, drone akan lebih banyak difokuskan pada aktivitas-aktivitas yang bersifat non-militer.
"Tujuan drone itu untuk mendeteksi illegal fishing, bisa mendeteksi hotspot kalau terjadi kebakaran, illegal logging, itu kita akan deploy," kata Fachrul di Kantor Transisi, Menteng, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Dia mengatakan, saat ini ada sekitar tujuh area di Indonesia yang menjadi target illegal fishing yang bisa diawasi oleh drone. Sementara itu, Fachrul mengatakan, pembahasan belum menyentuh soal titik-titik selain illegal fishing.
"Mungkin kalau kita ngomong diperluas lagi mungkin bisa kita tambah," kata dia.
Dengan demikian, Fachrul mengatakan, dirinya belum bisa menentukan jumlah drone ideal yang harus digunakan sekaligus anggaran yang mesti dialokasikan. Selain itu, siapa yang berhak mengendalikan drone juga belum diputuskan.
"Kodal (Komando dan Pengendalian) masih kita diskusikan tadi. Salah satu opsi, misalnya kalau administrasi dan pembinaan di TNI AU bisa, tetapi penggunaannya bisa macam-macam instansi," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.