Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayap Golkar Minta Ical Batalkan Pemecatan Agung Laksono

Kompas.com - 10/08/2014, 17:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi sayap Partai Golongan Karya, mendesak Partai Golkar untuk membatalkan pemecatan yang sudah dilakukan kepada Agung Laksono dan beberapa kader lainnya. Mereka menilai pemecatan tersebut tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

"Pertama, tidak ada pelanggaran organisasi apapun yang telah dilakukan oleh Pak Agung dan kader golkar lainnya," kata Ketua DPP barisan muda Kosgoro, Paul Hitajulu, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (10/8/2014) sore.

Hadir dalam kesempatan itu, perwakilan dari dua ormas sayap partai lainnya, yakni Wakil Ketua Umum AMPI Sabil Rahman dan Ketua AMPG Arnanto Prabowo. Paul mengatakan, yang terjadi antara Agung dan kader lain yang dipecat selama ini adalah perbedaan pendapat dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Dia menilai, perbedaan pendapat tersebut merupakan sesuatu yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan.

"Wacana perbedaan persepsi dalam organisasi wajar saja. Mungkin ini kalau di perusahaan tidak wajar, tapi kalau di organisasi wajar saja," ujarnya.

Paul menilai, tindakan yang dilakukan Golkar saat ini tidak demokratis. Seharusnya, setiap kader punya hak untuk menyampaikan suaranya.

"Pertama, batalkan pemecatan ini, lalu lakukan konsolidasi partai dalam relnya sesuai konstitusi. Ini bagian dari tindakan nyata untuk menyelamatakan partai," ujarnya.

Agung Laksono dipecat dari posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Golkar karena dianggap lantang melakukan protes terhadap keputusan partai. Selain Agung, menurut politisi senior Golkar Zainal Bintang, pemecatan juga diberikan kepada Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang, Ketua Bidang Pemuda DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai dan sejumlah pengurus lainnya.

Sebelumnya, Golkar juga sudah memecat tiga kadernya dari keanggotaan, yakni Nusron Wahid, Poempida Hidayatullah dan Agus Gumiwang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com