Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Berebut "Selfie" bersama Presiden SBY

Kompas.com - 31/07/2014, 18:20 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Pengawalan ketat dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di sekeliling Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sering kali memberi jarak antara orang nomor satu di negeri ini dan masyarakat, tak terkecuali dengan wartawan.

Untuk mengambil gambar Presiden, wartawan biasanya sudah disiapkan tempat khusus yang jaraknya minimal lima meter dari SBY. Wartawan pun tak bisa asal bertanya di hadapan Presiden. Semua harus atas persetujuan protokoler dan dilanjutkan Biro Pers.

Namun, pengawalan melekat nan ketat itu hilang untuk sesaat seusai Presiden SBY memberikan keterangan pers di kediamannya di Cikeas, Bogor, Kamis (31/7/2014). Jumpa pers SBY kali ini cukup emosional lantaran dia merasa difitnah oleh Wikileaks dan berita media online yang menyebutnya terlibat dalam korupsi pencetakan uang negara di Australia.

Dengan panjang lebar, SBY memang menjelaskan duduk perkara tuduhan itu. Namun, setelah jumpa pers, SBY tampak santai. Hanya ada dua anggota Paspampres yang berdiri dekat SBY saat itu.

Seorang wartawati pun melontarkan celetukan, "Pak foto bareng dong!" Sebuah celetukan yang tak biasa di tengah kebiasaan wartawan yang selalu tertib menuruti segala repotnya protokoler kepresidenan.

Untungnya, SBY pun menyambut permintaan itu. "Ayo, silakan, sebelum saya masuk masa tenggang," seloroh SBY menyinggung masa jabatannya yang hanya tersisa tiga bulan lagi. Sekitar 20 wartawan yang hadir pun tertawa.

SBY mengambil posisi di tengah-tengah. Tak ada perintah apa pun yang keluar dari mulut Paspampres ketika itu. Wartawan pun bisa bebas berfoto bersama Presiden, yang tampil dengan kemeja kotak-kotak warna hijau itu.

Fotografer yang mengabadikan momen ini pun tak kalah jahilnya dengan meminta wartawan bergaya sebebasnya. Melihat tingkah heboh ini, SBY tetap menjaga wibawanya dengan hanya tersenyum.

Seusai berfoto bersama, SBY pun mau diajak selfie oleh wartawan-wartawan yang sebagian besar dari media televisi itu. SBY menggerakkan badannya sedikit ke kanan dan ke kiri mengikuti instruksi, yang kini bukan datang dari protokoler ataupun paspampres, melainkan dari wartawan.

Inilah momen yang sangat jarang terjadi dalam suasana peliputan kepresidenan yang serba taat aturan itu....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com