Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 2014, Kamar Jamaah Haji Tak Sepadat Sebelumnya

Kompas.com - 25/07/2014, 20:33 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama mengupayakan agar jamaah haji ke depannya lebih nyaman. Salah satu upayanya dengan mengurangi kepadatan sejumlah pemondokan atau hotel di Mekkah yang disewa untuk jamaah haji.

Inspektur Jenderal Kemenag M Jasin mengatakan, pihaknya telah melakukan renegosiasi kontrak dengan sejumlah pemondokan atau hotel sehingga kepadatan penginapan tersebut masuk kategori batas toleransi atau batas standar.

"Hasil renegosiasi akhir disepakati space per orang sebelumnya hanya 2,75 meter persegi, sekarang masuk kategori batas toleransi, yakni 3,01 meter persegi hingga 3,5 meter persegi. Sedangkan 103 rumah/hotel yang lain masuk dalam kategori standar 3,5 meter persegi hingga 4 meter per segi space per orang," kata Jasin, melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Jumat (25/7/2014).

Menurut Jasin, hasil pengecekan tim Itjen Kemenag terhadap 115 rumah pemondokan/hotel di Mekkah ditemukan 5 rumah atau hotel dengan kategori sangat padat dan 7 rumah atau hotel dengan klasifikasi padat. Itjen lantas menyarankan untuk melakukan renegosiasi kontrak atas penyewaan 12 rumah yang tergolong padat dan sangat padat tersebut. Atas saran Itjen tersebut, Kemenag lalu mengurangi jumlah jamaah pada hotel-hotel yang padat kemudian memindahkan jamaah-jamaah tersebut ke hotel lain di sekitarnya.

"Penempatan jamaah masih di sekitar hotel yang padat, dengan standar hotel yang sama dan dilakukan penilaian (kasfiah)" ujar Jasin.

Selama ini, kata Jasin, terjadi kepadatan karena metode pengukuran kapasitas pemerintah Arab (Tasyir) berbeda dengan pengukuran tim Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh serta Itjen Kemenag (Thamtir).

"Sehingga misalnya hasil tasyrik Saudi kapasitas hotel 1000 orang tapi hasil thamtir kita hanya 800 orang dengan mengacu per orang space 3,5 meter persegi. Sehingga terjadi pemadatan 200 orang dalam satu hotel. Misalnya satu kamar layak tampung lima orang, diisi tujuh sampai delapan orang, untuk taruh koper saja repot," katanya.

Kini, melalui renegosiasi kontrak, pemerintah Indonesia dan pengelola pemondokan/hotel mencari titk temu terbaik untuk meningkatkan pelayanan haji. Jasin mengatakan, Kemenag akan menggugurkan rencana kontrak dengan hotel/pemondokan apabila hotel atau pemondokan tersebut tidak setuju dengan Thamtir Kemenag. Jasin juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus memilik nilai tawar dengan pemerintah Arab Saudi dalam melayani jamaah haji. Apalagi, lanjut Jasin, jamaah haji Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.

"Inilah bentuk reform kita bertahap untuk memuliakan jamaah haji kita untuk tidak berdesak desakan dalam kamar," ujarnya.

Jasin menambahkan, upaya meningkatkan kenyamanan pemondokan/hotel jamaah haji ini merupakan hasil review kinerja yang dilakukan Itjen Kemenag selaku aparat pengawas internal Kemenag.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com