Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poempida Siap jika Jokowi Pilihnya sebagai Menteri Perindustrian

Kompas.com - 25/07/2014, 11:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota tim pemenangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla, Poempida Hidayatulloh, menilai, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Namun, jika presiden terpilih Jokowi memercayakan dirinya mengisi posisi menteri, Poempida mengaku siap.

"Itu kan hak pilih rakyat. Kalau misalnya memang Jokowi memberikan amanatnya melalui rakyat, (saya) harus siap menerima amanat itu dengan sebaik-baiknya," ujar Poempida saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/7/2014).

Hal itu dikatakan Poempida ketika dimintai tanggapan daftar calon menteri Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) yang dibentuk oleh kubu Jokowi. Dalam daftar itu, Poempida adalah salah satu calon Menteri Perindustrian. Dua calon lain, yakni Anton Joenoes Supit dan Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono, DEA. (baca: Ini Daftar Calon Menteri Kabinet Alternatif Usulan Rakyat)

Poempida mengatakan, tanggung jawab Menteri Perindustrian besar karena sangat berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Menurut Poempida, masalah di bidang industri yang kerap meresahkan, yakni ketersediaan lapangan pekerjaan dan jumlah pengangguran di Indonesia.

Ia menambahkan, menyelesaikan permasalahan tersebut menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah, khususnya bagi Menteri Perindustrian selanjutnya.

"Tentu ini tanggung jawab yang besar karena perindustrian ini tidak main-main dalam basis menciptakan lapangan pekerjaan ke depan," ujarnya.

Poempida mengaku tidak mengetahui siapa saja yang mendorong dirinya masuk ke dalam daftar KAUR. Meski demikian, ia mengapresiasi hal tersebut dan siap membantu pemerintahan Jokowi-JK lima tahun ke depan bila terpilih kelak.

"Kalau mereka memasukkan nama saya berarti ada pertimbangan khusus. Yang penting tujuannya bisa membantu Jokowi-JK ke depan dalam posisi dan kondisi apa pun, kita bisa ciptakan Indonesia jauh lebih baik daripada sebelumnya," kata Poempida.

Sebelumnya, Jokowi mengetahui langkah tim yang menyusun KAUR. Jokowi mengaku ingin mendengarkan masukan dari rakyat, siapa saja yang pantas membantunya di pemerintahan. (baca: Lewat Facebook, Jokowi Minta Masukan Rakyat Siapa 34 Calon Menteri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com