Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meutya Hafid Minta Kader Muda Ambil Alih Kepemimpinan Golkar

Kompas.com - 24/07/2014, 15:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Politisi Partai Golkar, Meutya Hafid menilai partainya perlu melakukan perombakan total atas hasil yang dicapai dalam Pemilu Presiden 2014. Dia pun menyarankan agar kader muda Golkar bisa mengambil alih kepemimpinan partai berlambang pohon beringin itu.

"Bagi saya, Musyawarah Nasional Partai Golkar, entah diadakan di 2015 ataupun segera di 2014, yang paling utama dan pertama harus dilakukan adalah evaluasi total terhadap berbagai kebijakan partai, terkhusus terkait Pilpres 2014," ujar Meutya di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat ini juga menyerukan agar anak muda di Partai Golkar untuk bangkit memperbaiki partai. Dia menilai perlunya pengambilalihan kendali partai oleh anak muda.

"Bagi anak-anak muda Partai ini untuk mengambil alih kendali Partai adalah untuk melakukan reformasi total Partai. Tentu dilakukan sesuai mekanisme serta menghormati aturan Partai," ucap Meutya.

Meutya yang sebelum menjadi anggota dewan aktif sebagai jurnalis televisi ini beranggapan Partai Golkar adalah partai yang terlalu besar dan bersejarah untuk dihapuskan dari peta politik Indonesia. Oleh karena itu, dia menilai satu-satunya jalan bagi Golkar adalah memperbaiki diri.

"Suka atau tidak, ia (Golkar) adalah aset bangsa, yang harus dikelola baik dan apik, agar tidak menjadi beban, liabilities, bagi negara. Namun, senantiasa membawa manfaat terhadap proses demokrasi Indonesia," ungkap Meutya.

Meutya mengaku mulai berani berbicara terus terang setelah selesai pelaksanan pemilu presiden. Sehingga, Meutya mengaku bisa bebas berbicara tanpa perlu melanggar AD/ART serta melawan aturan partai, dan dipecat dari partai yang saya banggakan.

Dia juga mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. "Jadilah pemimpin yang membanggakan dan membahagiakan bagi rakyat Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Nasional
Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Nasional
Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Nasional
Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Nasional
Karutan KPK Lawan Penetapan Tersangka Kasus Pungli, Singgung Praperadilan Eddy Hiariej

Karutan KPK Lawan Penetapan Tersangka Kasus Pungli, Singgung Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com