JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi, mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melihat pemilu sebagai pilihan, bukan pengkristalan kelompok kepentingan.
Hal itu disampaikan Hasyim menyikapi proses rekapitulasi suara nasional dan akan dilanjutkan penetapan pemenang pemilu presiden 2014 yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum.
"Kita harus kembali sebagai bangsa Indonesia yang berjiwa Indonesia," kata Hasyim dalam siaran pers yang diterima, Selasa (22/7/2014).
Hasyim mengapresiasi sikap Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair yang mengimbau agar PPP bisa menerima keputusan KPU nantinya. Begitu pula sikap beberapa politisi PAN.
Jika ada pihak yang menganggap tidak benar proses di KPU, kata dia, sebaiknya dibawa ke Mahkamah Konstitusi. Jika tetap tidak puas dengan keputusan MK, tambah Hasyim, bisa bertarung kembali lima tahun mendatang.
"Kita boleh membela partai dengan segala kepentingan, tapi tidak boleh mengorbankan Indonesia untuk partai," kata Hasyim.
Hasyim memberi contoh saat dirinya dan Megawati Soekarnoputri kalah saat maju di pilpres 2004. Jika mau, ia bisa mengerahkan massa NU untuk menolak keputusan Komisi Pemilihan Umum yang memenangkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Namun, ia tidak melakukannya.
"Ketika saya kalah pilpres 2004, saya hadir pada pelantikan SBY-JK sebagai presiden dan wakil presiden secara gentle," ujar Hasyim.
Hasyim menambahkan, hubungannya dengan JK tetap baik. JK tetap membantu PBNU dan Hasyim tetap membantu JK.
Hasyim memberi contoh lain ketika dirinya menjadi tim sukses Khofifah Indar Parawansa saat maju di Pilgub Jawa Timur. Meski merasa dicurangi, Hasyim juga tidak menggerakkan massa di Jatim.
"Padahal saya bisa menggerakkannya. Saya berpendapat bahwa demokrasi untuk Indonesia, bukan mengorbankan Indonesia untuk demokrasi," pungkas Hasyim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.