Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2014, 00:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat, lebih baik Joko Widodo memenangi Pemilu Presiden 2014 dibandingkan mencalonkan diri kembali pada Pemilu Presiden 2019 dan baru menang pada saat itu.

Basuki berpendapat, kalaupun Jokowi gagal memenangi Pemilu Presiden 2014, maka Jokowi hampir pasti akan merajai Pemilu Presiden 2019. Sementara itu, kata dia, pada kurun 10 tahun mendatang, ada dua tantangan besar yang akan menjadi penentu nasib bangsa.

Dua tantangan itu, sebut Basuki, adalah perdagangan bebas di Asia Tenggara (AFTA) 2015 dan bonus demografi pada 2025. "Kalau beliau sekarang jadi presiden, kita masih bisa lihat karakternya, betul enggak nih bisa membantu," kata Basuki, di sela kunjungannya di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (21/7/2014).

Basuki berpendapat, bila Jokowi memenangi Pemilu Presiden 2014, maka karakternya dapat diuji dan dilihat dalam menghadapi kedua tantangan itu. "Kalau tidak (membantu), 2019 masih ada orang untuk jadi presiden (dan punya waktu) 6 tahun untuk menyiapkan (diri menghadapi) bonus demografi," papar dia.

"Kalau 2019 beliau (Jokowi) baru jadi, lalu baru ketahuan nih karakternya jelek misalnya, dan gagal, dewa pun sudah enggak sempat (turun tangan) untuk 2024 karena 2025 kita sudah langsung terima bonus demografi," lanjut Basuki.

Basuki berpendapat, kalaupun Jokowi gagal memenangi Pemilu Presiden 2014, maka dia hampir pasti akan merajai Pemilu Presiden 2019. Menurut Basuki, nasib bangsa Indonesia ditentukan dalam 10 tahun ini. "Kalau kita enggak mau menyiapkan itu dengan baik, negara akan bubar. Mimpi 2045 jadi bangsa besar, lupakan. Kuncinya sekarang, 10 tahun ini," tekan dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Nasional
Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com