"Asing banyak cari antibiotik mikroba dari Indonesia. Kebanyakan dari Amerika, Jerman, dan Perancis," kata Siti Nuramaliati Prijono di Jakarta, Minggu (20/7/2014).
Ia mengatakan, selama ini sangat sulit untuk menangkal pencurian mikroba mengingat ukurannya yang begitu kecil.
"Terkadang oknum peneliti asing cukup mengambil segenggam tanah dari tempat ekstrem di Indonesia, dan isinya bisa mikroba sebanyak mahluk di bumi. Terkadang hanya cukup melekatkan di sepatu, mereka bisa lolos membawa keluar mikroba," ujar dia.
Potensi besar dari mikroba, menurut dia, sudah diketahui banyak pihak. Namun memang perlu penelitian jangka panjang hingga dapat memanfaatkan mikroba tersebut dalam kehidupan.
"Kita ada penelitian mikroba dengan Jerman, dan diketahui itu bisa untuk obat. Tapi ya itu tadi, masih butuh penelitian jangka panjang, dengan transfer knowledge screening dari sana mudah-mudahan hasilnya bisa lebih cepat dirasakan," ujar dia.
Kerja sama penelitian lain yang sudah dilakukan yakni dengan Amerika Serikat. Hasilnya ditemukan mikroba yang hidup dalam usus kumbang yang dapat menjadi sumber energi.
Sedangkan untuk sektor pertanian, sudah ada pupuk organik yang dikembangkan dari mikroba pemicu hormon pertumbuhan. Penelitian lain yang masih dikembangkan yakni mikroba yang dapat menjadi antibiotik dan antikanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.