JAKARTA, KOMPAS.com - Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo berpesan kepada masyarakat umum, khusunya umat Katolik, untuk selalu menjaga perdamaian dan kesatuan di dalam menghadapi penetapan suara pemilu presiden 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kan pandangan politik beda, memungkinkan konflik. Kalau sudah ada pengumuman resmi, yang kemarin konflik diakhiri dan melihat ke depan, perjuangkan kesatuan negara," ujar Uskup Suharyo di Kantor Konferensi Wali Gereja (KWI), Jalan Cut Mutia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/7/2014).
Pesan tersebut merupakan bagian dari surat gembala Uskup Suharyo kepada seluruh umat Katolik di Indonesia. Surat itu sendiri disebar pada Kamis (17/7/2014) lalu.
Sekretaris Eksekutif KWI Edi Purwanto mengatakan, pesan tersebut dikeluarkan oleh gereja bukan didasarkan pada isu akan terjadinya chaos pada 22 Juli mendatang. Pesan tersebut sebagai keprihatinan seakan terbelahnya masyarakat di Indonesia.
"Berangkat dari perbedaan yang terjadi usai 9 Juli. Baik perbedaan persepsi atau quick count, kok malah membuat masyarakat terbelah. Maka kami buat seruan mengajak umat untuk tenang dan sabar menunggu," ujar dia.
"Apa yang ditetapkan KPU 22 Juli 2014 itu tak mungkin menggembirakan semua pihak. Tapi sebagai lembaga resmi negara, itulah yang harus kita ikuti bersama-sama," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.